Koordinator aksi, Digie Sigit mengatakan, jembatan kewek pada masa itu diduduki para pejuang untuk melumpuhkan pasukan Belanda. Mereka melepas rel kereta yang digunakan untuk mengirim logistik pasukan Belanda. Sehingga penjajahpun kesulitan logistik.
"Sayang jembatan bersejarah dan penuh makna ini, sekarang kotor oleh sampah visual. Dinding jembatan dipenuhi dengan iklan komersil," kata Digie, di Jembatan Kewek, Yogyakarta, Jumat(1/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang punya kewenangan untuk melarang, justru membiarkan tempat ini jadi kotor oleh sampah visual,"katanya.
Para pemuda ini mengkritik pemerintah, yang dinilai membiarkan tempat-tempat bersejarah menjadi tempat komersial dengan iklan-iklan.
(van/van)