Pernyataan Erdogan ini semakin menuai kritikan keras karena Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry saat datang berkunjung ke Ankara, pada Jumat (1/3) ini. Dalam kunjungan tersebut, dijadwalkan PM Erdogan dan Menlu Kerry akan membahas soal krisis Suriah.
Selama ini, PM Erdogan dikenal sering mengkritisi kebijakan-kebijakan Israel. Hal ini membuat hubungan antara Turki dan Israel yang awalnya dekat menjadi berbalik 180 derajat. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (1/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi pernyataan PM Erdogan tersebut, PM Israel Benjamin Netanyahu langsung bereaksi keras. "Pernyataan yang sangat kelam dan penuh kebohongan, orang-orang semacam itu seharusnya sudah tidak ada di dunia ini," tegas PM Netanyahu.
Reaksi yang tak kalah keras juga diberikan oleh sekutu dekat Israel, yakni AS. Menurut AS, pernyataan Erdogan yang menyamakan Zionisme sebagai kejahatan terhadap kemanusian sangat salah dan jelas-jelas menyinggung.
"Kami mengimbau seluruh orang dengan beragam keyakinan, budaya dan gagasan untuk terang-terang mengecam aksi penuh kebencian semacam ini dan mengesampingkan perbedaan yang ada," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Tommy Vietor.
Sama halnya dengan PBB yang diwakili oleh juru bicara Sekjen Ban Ki-moon, yang juga hadir dalam forum bernama Fifth Global Forum of the Alliance of Civilisations tersebut. Sebagai orang yang mendengar langsung pernyataan kontroversial PM Erdogan, Ban Ki-moon turut menyampaikan kecamannya.
"Sekjen sangat menyayangkan pernyataan yang sangat menyakitkan dan bersifat memecah-belah dilontarkan dalam sebuah pertemuan yang digelar dalam tema kepemimpinan yang bertanggung jawab," demikian pernyataan kantor Sekjen PBB Ban Ki-moon.
"Sekjen mendengar pernyataan Perdana Menteri (Erdogan) tersebut melalui seorang penerjemah. Jika memang komentar tentang Zionisme ditafsirkan dengan benar, maka tidak hanya salah tapi juga bertentangan dengan prinsip aliansi peradaban yang sedang dibahas," imbuhnya.
(nvc/nwk)