"Ada teman yang mengajak saya namanya Agung, dia yang ngatur semuanya. Saya cuma di rumah menunggu kabar dari kawan-kawan, diajak saya ikut," ujar Rahmat di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2013).
Rahmat mengaku sudah beraksi bersama Agung, Kris, Toji, dan Jagur membobol brankas ATM minimarket selama tiga bulan. Uang ratusan juta pun ia pegang dan digunakan untuk menafkahi keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang ratusan juta tersebut ia gunakan untuk membeli 3 sepeda motor yaitu Vario B 6559 UXY, Yamaha Xeon B 6205 USA, dan Yamaha Vixion B 3664 UAO yang kini disita polisi. Selain itu, 7 anaknya pun menikmati hasil kejahatan tersebut dan mengetahui asal uang ayahnya tersebut.
"Uangnya buat istri, orangtua, dan saudara. Mereka tahu duitnya dari itu, mereka juga nggak bilang apa-apa," ujar Rahmat.
Rahmat adalah salah satu anggota kelompok pencurian ATM BRI di Minimarket di Jabodetabek. Kelompok ini mencuri saat subuh. Menurut kepolisian, Rahmat cs mencuri ATM pada tanggal 14 November 2012, 6 Januari 2013, 23 Januari 2013, dan 9 Februari 2013.
ATM yang dicuri kelompok ini rata-rata berisi Rp 150 juta dan telah 4 unit ATM yang dicuri mereka. Polisi pun masih berusaha mengembangkan kasus ini untuk menangkap 4 teman Rahmat yang masih buron.
(vid/mok)