Pemimpin Redaksi News Indosiar Nurjaman Mochtar menjelaskan, 250 balon yang sedianya digunakan sebagai tanda peresmian tak diduga meledak. Pihak Indosiar belum tahu apa penyebabnya.
"Intinya ini musibah, dan kita semua korban Indosiar bertanggung jawab dalam pengobatan. Baik itu karyawan maupun bukan karyawan," jelas Nurjaman saat jumpa pers di RS Royal Taruma, Jakbar, Kamis (28/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 13 orang yang dirawat inap, tukang balon dirawat 2 orang, tadi saya udah ketemu keluarga dan udah kita sampaikan akan obati sampai selesai dan beri operasional untuk mereka," sambungnya.
Lisman Harijono, manajer medis RS Royal Taruma mengatakan, dari 13 orang yang dirawat inap, tak ada yang kritis. Semua mengalami luka bakar ringan.
"Yang saat ini luka bakar antara derajat 1 dan derajat 2. Tapi yang untuk luasnya sih nggak sampai 20 persen," kata Lisman di tempat yang sama.
Sebagian pasien juga ada yang terluka di bagian muka. Sisanya di punggung dan tangan. "Karena kalau kena muka ada saluran pernapasan. Dan ada yang kesakitan meski di punggung aja," tambahnya.
(mad/nwk)