"Jika di Jabar, kekuatan popularitas dan elektabilitas calon agak merata. Tapi jika di Sumut, sepertinya empat pasangan calon harus berjuang keras menghadapi popularitas incumbent," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina, Rico Marbun dalam keterangan persnya, Kamis (28/2/2013).
Menurut Rico, pasangan incumbent Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi hingga saat ini masih lebih populer dibanding calon lain. Jika tidak ada perubahan peta politik, kans menjadi pemenang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luas wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabupaten/kota menjadi faktor lain bagi kubu Gatot-Erry, keduanya cukup dikenal warga. Sementara bagi kandidat lain, tentu tidak mudah memperkenalkan diri ke tengah-tengah masyarakat Sumut hanya dalam waktu singkat di wilayah yang luas," jelasnya.
Faktor individu, menurut Rico juga lebih dominan di pilgub Jabar. Ini terlihat dari kasus yang melilit PKS tidak mempengaruhi elektabilitas pasangan yang diusungnya, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
"Dalam pilgub Sumut juga bisa dilihat nanti, seperti kondisi yang sama juga terjadi. Elektabilitas lebih dipengaruhi faktor individu daripada parpol," ucap Rico.
Tidak kalah penting, sambung peneliti Median Institute ini, masyarakat saat ini berpandangan pada apa yang sudah dilakukan para calon. Karena berdasarkan data statistik, angka perbaikan kesejahteraan di Sumut lumayan baik.
"Berdasarkan situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, jumlah penduduk miskin di Sumut pada Maret 2012 sebanyak 1.407.200 orang atau 10,67%. Angka itu berkurang 74.100 orang kalau dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama," katanya.
Sementara Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) dari FISIP Universitas Indonesia, Reni Suwarso mengatakan kasus yang menimpa PKS saat ini menjadi ujian bagi pasangan Gatot-Erry, termasuk soal popularitas pasangan tersebut.
"Satu hal untuk Pak Gatot Pujo itu, PKS mesinnya memang kerja. Sebelum kasus sapi ini, popularitasnya memang tinggi. Itu sebulan lalu. Tapi setelah gonjang-ganjing kasus ini, saya tidak tahu, ini ujian berat untuk PKS. Mestinya Golkar dan PDIP bisa menyalip peluang," ucap Reni.
Ada 5 pasang cagub bertarung di Pilgub Sumut. Yakni nomor urut 1 Gus Irawan Pasaribu-Soekirman diusung Partai Gerindra, (2) Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi diusung PDIP, (3) Chairuman Harahap-Fadly Nurzal diusung Partai Golkar, (4) Amri Tambunan-RE Nainggolan diusung Partai Demokrat, dan (5) Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi diusung PKS dengan Hanura.
Setelah Pilgub Jabar, 14 pilgub lainnya akan digelar tahun ini. 14 Pilgub ini bisa menjadi barometer kekuatan partai politik di pemilu 2014 mendatang. 14 Pilgub tersebut antara lain Sumatera Utara (Sumut), Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Maluku, Maluku Utara (Malut), dan Papua.
(rmd/mok)