Jika Kalah Lagi di Pilgub Sumut, Golkar Harus Evaluasi Pencapresan Ical

Jika Kalah Lagi di Pilgub Sumut, Golkar Harus Evaluasi Pencapresan Ical

- detikNews
Kamis, 28 Feb 2013 07:34 WIB
Jakarta - Jagoan Partai Golkar keok dalam dua pilgub strategis, yakni di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Padahal elektabilitas partai 'pohon beringin' itu menurut beberapa survei menjadi pemenang jika pemilu digelar hari ini.

Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) dari FISIP Universitas Indonesia, Reni Suwarso mengatakan Pilgub Sumatera Utara yang akan digelar 7 Maret mendatang menjadi poin penting bagi Partai Golkar untuk mengevaluasi pencapresan ketumnya Aburizal Bakrie (Ical).

"Perlu dievaluasi, tapi bukan membatalkan. Karena kalau mengkoreksi untuk membatalkan harusnya sejak lama, bukan saat ini. Untuk Aburizal Bakrie ada beberapa hal seperti kurang membawa suara (vote getter) dan tidak mengakar rumput," ujar Reni saat dihubungi, Kamis (28/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Reni, yang harus dilakukan Partai Golkar terhadap capres Ical bukan lagi sekadar pencitraan, tapi bagaimana menawarkan program-program terobosan kepada masyarakat. Partai Golkar juga harus melakukan konsolidasi.

Dia menjelaskan dalam pemilu harus dipisahkan antara faktor figur atau individu dan parpol pengusungnya. Dalam pemilu legislatif, faktor parpol sangat menentukan. Namun dalam pemilu eksekutif seperti pilkada ataupun pilpres, faktor figur yang ditawarkan kepada publik justru sangat menentukan.

"Sistem pemilu di seluruh dunia, pemilu seperti pilkada atau pilpres itu adalah sistem majoritarian. Artinya, faktor figur yang dilihat sangat menentukan. Sementara dalam pemilu legislatif, sistem proporsional representatif. Sehingga dalam sistem majoritarian, mesin partai relatif kurang efektif, karena yang efektif adalah timses kandidat," tuturnya.

Karena itu, Reni mengatakan, ketika jago Golkar di beberapa pilkada provinsi gagal, maka sudah semestinya Partai Golkar mengevaluasi pencapresan Ical dengan memperkuat program dan konsolidasi.

Apalagi menghadapi Pilgub Sumut nanti, menurutnya, Partai Golkar kembali harus bersiap jika nanti pasangan kandidat yang diusungnya kembali tumbang.

"Karena setahu saya dari beberapa survei, incumbent Pak Gatot dan Pak Erry masih sangat kuat. Chairuman Harahap yang diusung Golkar agak kurang," tuturnya.

Setelah Pilgub Jabar, 14 pilgub lainnya akan digelar tahun ini. 14 Pilgub ini bisa menjadi barometer kekuatan partai politik di pemilu 2014 mendatang. 14 Pilgub tersebut antara lain Sumatera Utara (Sumut), Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Maluku, Maluku Utara (Malut), dan Papua.

(rmd/iqb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads