WN Myanmar itu mengalami luka tembak di bagian hidung dan kaki. Salah seorang pengungsi asal Myanmar, Samsul Alam menceritakan kisah pelarian mereka.
Saat mereka melarikan diri, mereka dihadang tentara Myanmar di tengah laut. "Selain kami ditembaki, seluruh logistik kami dibuang ke laut dan tenda di boat juga dihancurkan oleh tentara Myanmar,β Kata Samsul kepada detikcom di lokasi pengungsian, Rabu (27/2/2013) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa ada perbekalan yang cukup, kami terombang-ambing di perairan Selat Malaka selama satu bulan dua hari dan akhirnya pagi tadi (26/2) kami ditemukan oleh dua orang nelayan yang sedang memancing dan dievakuasi ke darat,β sebut Samsul.
Pengamatan detikcom di pengungsian, warga sekitar secara swadaya membantu 127 WN Myanmar dengan memberikan pakaian bekas, sarung, makanan dan minuman.
Sedangkan petugas kesehatan Pelabuhan Aceh Utara terus melakukan pemeriksaan kesehatan pengungsi Rohingya di Meunasah Cot Trung. Pagi ini (27/2) mereka renananya akan dikarantina di kantor eks Imigrasi Lhokseumawe di Desa Punteut, Kecematan Blang Mangat.
(fdn/fdn)