"Kalau orang melihat seperti Andi Mallarangeng. Toh orang lebih simpati, mungkin kalau beliau demikian, kita juga akan simpati," kata Ajeng di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Ajeng merasa pidato pernyataan berhenti Anas memberi kesan adanya permusuhan antara PD dengan dirinya. Kesan ini tidak baik untuk para pengurus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak orang yang solid kepada Majelis Tinggi," ujarnya.
Anggota Dewan Pembina PD lainnya, Melani Suharli juga berharap Anas tak memberikan perlawanan pasca berhenti dari PD. "Mas Anas mundur tanpa harus ada luka. Dia politikus yang handal, yang sebenarnya dia kader yang terbaik," ujar Melani.
(trq/mok)