"Enggak sama sekali. Saya datang sebagai kawan. Saya lebih berikan empati ke dia sebagai kawan dan sahabat. Saya juga tidak mau tanya tentang masalah politik di Demokrat. Tapi lebih kangen-kangenan sebagai seorang sahabat," kata Priyo setelah Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Selasa (26/2/2013).
Saat pertemuan itu, Priyo menyampaikan rasa empatinya agar Anas tetap tabah dalam menjalani proses hukum di KPK. "Kebetulan kami teman satu generasi dan sama-sama di pusaran politik. Kebetulan istri Anas adik kelas istri saya di Madrasah Aliyah di Yogya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tanya aja, lembaran baru itu apa. Dia tertawa aja. Itu kan masih lembaran pertama. Lembaran berikutnya tunggu saja. Saya bebagai temen boleh nggak tahu, dia tertawa aja," ungkap Priyo.
Priyo juga ingin, semua pihak untuk menghormati KPK. Dan tidak mempolitisir kasus ini. "Kita yakini KPK akan jalankan tugasnya secara profesional dan adil. Tidak perlu ada penyimpulan apakah karir politik seorang Anas akan berakhir atau tidak berakhir," ujarnya.
(spt/van)