Banjir di Semarang, PT KAI Ganti Tiket Penumpang Rp 800 juta

Banjir di Semarang, PT KAI Ganti Tiket Penumpang Rp 800 juta

- detikNews
Senin, 25 Feb 2013 20:23 WIB
Semarang - Terhambatnya 30 kereta api (KA) yang disebabkan oleh banjir dan gogosan rel di Semarang dua hari lalu ternyata membuat pendapatan PT KAI menurun. Bahkan PT KAI harus membayar penggantian tiket atau refund sebesar Rp 800 juta dalam dua hari.

Kepala Daop IV PT KAI, Totok Suryono (47) mengatakan pendapatan Daop IV pada hari biasa mencapai Rp 550 juta hingga Rp 600 juta. Namun akibat terhambatnya KA hingga 12 jam, pendapatannya hanya Rp 250 juta hingga Rp 300 juta.

"Untuk hari Sabtu (23/2) pendapatan Rp 275 juta dari biasanya Rp 600 juta. Hari Minggu (24/2) naik sedikit," kata Totok saat ditemui di kantornya, Jl Thamrin Semarang, Senin (25/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan pendapatan tersebut menurut Totok belum termasuk refund akibat keterlambatan. Karena penumpang bisa memperoleh kembali uangnya sebesar 100 persen sesuai harga tiket. Ditambah lagi penumpang yang membatalkan perjalanan di stasiun sebelum stasiun tujuan juga bisa mendapatkan refund utuh.

"Bahkan penumpang yang sudah naik kereta Jakarta - Surabaya terus di semarang minta turun, tetap diembalikan penuh," ujar Totok.

Hal tersebut menurut Totok secara otomatis berpengaruh pada target PT KAI yang mencapai Rp 18 miliar tiap bulannya. "Pengaruh ke target tahunan. Yang bulan ini kayaknya tidak tercapai sebesar Rp 18 miliar," pungkas Totok.

Diketahui pula refund (ganti rugi) di dua stasiun yaitu Poncol dan Tawang akibat banjir kemarin mencapai total Rp 800 juta. Angka tersebut termasuk dengan penumpang yang datang dari stasiun lainnya dan membatalkan perjalanan di Poncol dan Tawang.

"Dari KA Kaligung dan KA Blora Jaya yang dibatalkan pemberangkatannya bisa mencapai Rp 200 juta," tandasnya.

Selain itu salah satu kereta yaitu KA Blora Jaya mengalami kerusakan dan belum bisa beroperasi hingga hari ini. Hal itu disebabkan karena kereta bermesin diesel hidrolik itu digunakan menarik beberapa KA yang terhambat untuk melewati perlintasan kereta yang tergenang air.

"98 persen KA masih lokomotif diesel elektrik yang sensitif air pada ketinggian tertentu yaitu 7 cm. Yang bisa lewat disel hidrolik milik Blora Jaya. Tapi karena dibuat menarik kemarin malah rusak, terforsir. Mungkin dua hari lagi baru bisa jalan lagi," terang Totok.

Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak terulang, pihak PT KAI sudah meninggikan rel yang berada di antara Tawang-Alas Tuwo setinggi 10 cm. Saat ini jadwal kereta yang sempat terganggu sudah kembali normal.

(alg/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads