Kepala Daop IV PT KAI, Totok Suryono (47) mengatakan pendapatan Daop IV pada hari biasa mencapai Rp 550 juta hingga Rp 600 juta. Namun akibat terhambatnya KA hingga 12 jam, pendapatannya hanya Rp 250 juta hingga Rp 300 juta.
"Untuk hari Sabtu (23/2) pendapatan Rp 275 juta dari biasanya Rp 600 juta. Hari Minggu (24/2) naik sedikit," kata Totok saat ditemui di kantornya, Jl Thamrin Semarang, Senin (25/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan penumpang yang sudah naik kereta Jakarta - Surabaya terus di semarang minta turun, tetap diembalikan penuh," ujar Totok.
Hal tersebut menurut Totok secara otomatis berpengaruh pada target PT KAI yang mencapai Rp 18 miliar tiap bulannya. "Pengaruh ke target tahunan. Yang bulan ini kayaknya tidak tercapai sebesar Rp 18 miliar," pungkas Totok.
Diketahui pula refund (ganti rugi) di dua stasiun yaitu Poncol dan Tawang akibat banjir kemarin mencapai total Rp 800 juta. Angka tersebut termasuk dengan penumpang yang datang dari stasiun lainnya dan membatalkan perjalanan di Poncol dan Tawang.
"Dari KA Kaligung dan KA Blora Jaya yang dibatalkan pemberangkatannya bisa mencapai Rp 200 juta," tandasnya.
Selain itu salah satu kereta yaitu KA Blora Jaya mengalami kerusakan dan belum bisa beroperasi hingga hari ini. Hal itu disebabkan karena kereta bermesin diesel hidrolik itu digunakan menarik beberapa KA yang terhambat untuk melewati perlintasan kereta yang tergenang air.
"98 persen KA masih lokomotif diesel elektrik yang sensitif air pada ketinggian tertentu yaitu 7 cm. Yang bisa lewat disel hidrolik milik Blora Jaya. Tapi karena dibuat menarik kemarin malah rusak, terforsir. Mungkin dua hari lagi baru bisa jalan lagi," terang Totok.
Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak terulang, pihak PT KAI sudah meninggikan rel yang berada di antara Tawang-Alas Tuwo setinggi 10 cm. Saat ini jadwal kereta yang sempat terganggu sudah kembali normal.
(alg/rvk)