Loyalis Anas Pecah, Sebagian Bersiap Keluar, Sebagian Bertahan di PD

Loyalis Anas Pecah, Sebagian Bersiap Keluar, Sebagian Bertahan di PD

- detikNews
Senin, 25 Feb 2013 17:41 WIB
Anas melepas Jaket PD
Jakarta - Setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus Hambalang, Anas Urbaningrum berhenti dari jabatan Ketua Umum PD. Kini loyalisnya terbelah, sebagian ingin keluar dari PD, sebagian lagi memilih bertahan.

Salah satu loyalis yang ingin bertahan di PD adalah Umar Arsal. Salah satu tim pemenangan Anas di Kongres PD 2010 silam ini mengaku masih ingin mengabdi di Partai Demokrat.

"Enggak ke luar, di luar atau di dalam PD sama saja, yang penting visinya. Kita masih mau mengabdi di partai," kata Umar usai rapat DPP PD di Kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta, Senin (25/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umar Arsal yang dikenal sangat dekat dengan Anas memilih bertahan di PD di bawah pimpinan langsung Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengaku simpati kepada Anas, namun tak merasa perlu ikut-ikutan keluar dari PD.

"Mas Anas juga tidak pernah meminta kita mundur," kata Umar.

Loyalis Anas lainnya, Mirwan Amir, juga masih ikut rapat DPP PD. Namun Wasekjen PD Saan Mustopa yang juga Sekretaris FPD DPR sudah tak terlihat di rapat DPP PD. Saan yang dikenal sebagai orang terdekat Anas kabarnya akan mundur juga dari PD.

Sementara di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, sejumlah loyalis bergantian berdatangan. Beberapa menegaskan akan meninggalkan PD.

"Saya akan menempati komitmen saya untuk mundur. Kepada teman-teman yang lain, mereka bisa segera menentukan pilihan," kata Ketua DPC PD Cilacap, Tri Dianto, saat dikonfirmasi terpisah.

Lalu kenapa loyalis Anas terpecah? Apakah karena sebagian loyalis masih ingin mempertahankan kedudukannya di DPR? Untuk diketahui, hampir semua kader PD di DPR akan maju kembali di Pileg 2014 mendatang. Umar Arsal saat ini duduk di Komisi V DPR.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads