"Kami menerima kekalahan, pasti ada yang menang dan kalah. Tapi hasil angkanya kalah cukup signifikan, kekalahan kami sebagai kekalahan demokrasi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Nurul Arifin, kepada detikcom, Senin 25/2/2013).
Kekalahan ini jelas menjadi pukulan telak Golkar. Tahun lalu, Golkar juga kalah dalam Pilgub DKI Jakarta dengan jagoannya Alex Noerdin. Bahkan suara Alex kalah dari calon independen, Faisal Basri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang calon kami tidak menang, itu pilihan rakyat. Selera orang mungkin berbeda-beda," tandasnya.
Dalam sejumlah quick count, perolehan suara Yance jauh di bawah Ahmad Heryawan, Rieke Diah Pitaloka dan Dede Yusuf.
(mok/mok)