Loyalis Anas akan Laporkan KPK ke Polri Soal Bocornya Sprindik

Loyalis Anas akan Laporkan KPK ke Polri Soal Bocornya Sprindik

- detikNews
Minggu, 24 Feb 2013 11:10 WIB
Tri Dianto (Foto: Syarifah Nur Aida/detikcom)
Jakarta - Loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menganggap Anas yang menjadi tersangka di kasus Proyek Hambalang adalah korban konspirasi. Bahkan loyalis ini akan melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Bareskrim Polri tentang bocornya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik).

"Saya meminta kepada Kapolri untuk menindak soal sprindik, pembocoran rahasia negara itu. Kapolri, usut tuntas kasus bocornya sprindik. Tangkap pengkhianat-pengkhianat itu dan segera masukkan dalam penjara. Kita akan siapkan, laporkan pada Bareskrim mengenai pembocoran sprindik itu," jelas mantan Ketua DPC PD Cilacap, Tri Dianto.

Tri menyampaikan hal itu saat mendatangi rumah Anas, di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Minggu (14/2/2013) pukul 10.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya siap menyetor nyawa untuk mencari keadilan membela Anas. Dia juga menilai pimpinan KPK sudah bermain politik dengan menjadikan Anas tersangka.

"Mari sama-sama kita selamatkan KPK karena pimpinan KPK sudah bermain politik dengan memaksakan Anas menjadi tersangka," imbuhnya.

Tri menilai Anas menjadi korban konspirasi yang sudah direncanakan. Mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin yang melemparkan tuduhan ke Anas dinilai sudah terkenal menjadi mafia anggaran.

"Saya memberikan semangat, bahwa saya tidak akan pernah lari dalam kapasitas sebagai teman, sahabat, loyalis. Saya tahu Mas Anas tidak salah dalam Hambalang. Ini adalah konspirasi, penzaliman yang sudah direncanakan. Saya dekat 1 tahun 2 bulan dengan Nazar, saya tahu Nazar itu mafia anggaran. Masa semua masyarakat percaya sama dia?" kata dia.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads