Pratu Wahyu Prabowo Prajurit yang Baik dan Disiplin

Pratu Wahyu Prabowo Prajurit yang Baik dan Disiplin

- detikNews
Sabtu, 23 Feb 2013 16:10 WIB
Pemakaman Pratu Wahyu (arbi/detikcom)
Jakarta - Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup 1 Serang, Banten, Kolonel Infantri M Saleh Mustafa menilai almarhum Pratu Wahyu Prabowo merupakan prajurit yang baik. Pratu Wahyu adalah prajurit yang gugur dalam serangan kelompok sipil bersenjata yang menyerang pos keamanan di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Kamis (21/2/2013).

"Dua kali penugasan dilaksanakan dengan baik dan sangat berdisiplin. Punya kemauan mementingkan kepentingan yang lebih besar dari pada kepentingan pribadinya. Itu salah satu sikap almarhum yang patut kita contohkan," kata M Saleh Mustafa kepada wartawan usai pemakaman jenazah Pratu Wahyu Prabowo, di Tempat Pemakaman Umum Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Sabtu (23/2/2013).

Ketika ditanyakan mengenai tanda penghargaan ataupun kenaikan pangkat almarhum Pratu Wahyu Prabowo, dia mengatakan, hal itu merupakan kebijakan pimpinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum mengetahui ada kenaikan pangkat atau tidak. Pada prinsipnya, kami prajurit sama melaksanakan tugas seperti teman-teman wartawan, ikhlas," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mengambil langkah-langkah penangananan permasalahan di Papua tersebut.

"Kita sebagai anggota TNI hanya menjalankan tugas tapi hukum tetap di kedepankan. Jadi tidak ada istilah balas dendam. Itu tidak ada," tegasnya.

Dia mengungkapkan, ada masyarakat yang melanggar hukum sehingga mereka harus bartanggungjawab. Oleh karena itu, Panglima TNI telah memerintahkan Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih untuk mengambil langkah-langkah di Papua.

"Ini berkaitan kepada satuan kami. Operasi ini bukan oprasi militer sebagaimana dibayangkan. Sebenarnya, ini operasi pendampingan," ungkapnya.

"Jadi, operasinya mengajari bagaimana bercocok tanam, memelihara ikan dan bagaimana membuat sawah karena Puncak Jaya merupakan wilayah baru sehingga masyarakatnya baru dan perlu pendampingan. Dengan demikian, masyarakat Papua bisa membangun wilayahnya sesuai yang kita harapkan," sambung M Saleh.

Dia mengungkapkan jika tentara itu hadir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga tentara akan berperang dengan musuh negara bukan musuh dalam negara.

"Kita tentara. Berperang dengan musuh negara. Kalau ada musuh dalam negara itu bukan musuh namanya, itu adalah rakyat yang mungkin tidak sejalan dan ini kita perlu kita lakukan pendekatan-pendekatan," ungkapnya.

Wahyu Prabowo adalah anak terakhir dari 7 bersaudara dari pasangan Sastro Wiharjo dan almarhumah Chomsiyah. Wahyu masuk sebagai Tamtama Infanteri TNI-AD pada 2007 dan bergabung dengan Kopassus pada 2008. Pratu Wahyu meninggal akibat luka tembak di bagian dada.

Pratu Wahyu Prabowo bertugas di Papua sejak Juni 2012 dan diperpanjang tugasnya hingga bulan Juli atau Agustus 2013. Pada kepulangannya pertengahan tahun ini, Pratu Wahyu Prabowo berencana melangsungkan pernikahannya dengan Marlina Fatmawati yang sempat tertunda selama dua tahun.

Semasa hidupnya, Pratu Wahyu Prabowo sempat ditugaskan ke Somalia guna membebaskan awak Kapal MV Sinar Kudus yang disandera bajak laut pada 2011 silam.

(arb/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads