Sadar Politik Itu Keras dan Kasar, Anas Pantang Mengeluh pada Keadaan

Sadar Politik Itu Keras dan Kasar, Anas Pantang Mengeluh pada Keadaan

- detikNews
Sabtu, 23 Feb 2013 15:26 WIB
Jakarta - Anas merasa ada pengaruh-pengaruh non hukum dalam penetapannya sebagai tersangka Hambalang. Namun dia memaklumi hal itu adalah konsekwensi dalam berpolitik. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itupun mengaku pantang mengeluh pada keadaan.

"Saya yakin posisi tersangka saya itu dipengaruhi faktor-faktor non hukum. saya sampaikan saya tidak akan pernah mengeluh dengan keadaan ini, tidak akan pernah mengeluh dengan perkembangan situasi ini," kata Anas, di DPP Partai Demokrat, Jl Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

Anas menyebut politik itu kadang-kadang keras dan kasar, dimana ada ditemukan intrik dan fitnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sadar betul bahwa politik kadang-kadang keras dan kasar. Dalam dunia politk tidak sulit menemukan intrik fitnah dan serangan-serangan. Itu saya sadari sejak awal. Dan karena itu saya tahu persis konsekuensi-konsekuensinya," ujar Anas.

Anas resmi berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat karena KPK telah menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus Hambalang. Namun, Anas menyebut hal tersebut tak berkaitan dengan jabatan, tapi terkait kode etik.

"Ini bukan soal jabatan ini soal standar etik. Saya berhenti sebagai ketua umum partai Demokrat," ujar Anas.

(rna/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads