Bara Hasibuan: Perlu Pendekatan Baru Untuk Papua

Bara Hasibuan: Perlu Pendekatan Baru Untuk Papua

- detikNews
Sabtu, 23 Feb 2013 05:13 WIB
Jakarta - Delapan anggota TNI yang tewas ditembak kelompok sipil bersenjata di Tingginambut dan Sinak, Kamis (21/2), menunjukkan kondisi keamanan di Papua semakin mengkhawatirkan. Partai Amanat Nasional (PAN) mengutuk keras tindakan brutal yang juga telah menewaskan empat warga sipil. Ulah sekelompok sipil bersenjata tersebut tidak dapat ditolerir dan pemerintah harus tegas dalam menindak pelaku.

"Namun, bahwa tindakan tegas yang merupakan bagian dari security approach hanyalah solusi yang bersifat sementara. Untuk menyelesaikan persoalan Papua secara lebih komprehensif maka diperlukan pendekatan baru yang menekankan pada dialog," nilai Ketua DPP PAN Bara Hasibuan dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (22/2/2013).

"Selama puluhan tahun, security approach merupakan motor utama dalam menyelesaikan konflik di Papua, tapi pendekatan ini terbukti tidak efektif. Tindak kekerasan berlangsung terus, malah intensitasnya meningkat akhir-akhir ini. Saya pikir sudah waktunya dilakukan evaluasi total terhadap kebijakan keamanan di Papua," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bara juga menilai, terus berlangsungnya konflik menunjukkan ada yang salah dalam kebijakan keamanan di Papua yang sebetulnya merugikan kepentingan nasional.

"Sudah waktunya kita memiliki kearifan dan keberanian untuk mengakui bahwa diperlukan pendekatan baru dalam menangani masalah Papua. Ini berkaitan dengan kepentingan nasional kita, yaitu bahwa rakyat di seluruh pelosok nusantara harus menikmati kehidupan yang damai dan sejahtera dalam bingkai NKRI," kata Bara.

Menurut Bara, apabila pemerintah tidak segera menyelesaikan persoalan Papua secara komprehensif, konflik di Papua akan terus mengakar dan meluas serta menjadi duri dalam daging NKRI. "Lagi-lagi, ini akan merugikan kepentingan nasional kita," tekan Bara Hasibuan.

(mpr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads