"Kalau melihat kejadian kemarin, yang di Sinak kemungkinan ada keterkaitan hasil pemilihan di Kabupaten Puncak yang sedang berlangsung dan mungkin akan diumumkan besok. Yang mengumumkan KPUD, (tapi) tergantung nanti eskalasi keamanan," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2013) petang.
Dalam jumpa pers tersebut Djoko didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Kepala BIN Marciano Norman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasa di mana-mana terjadi ekses antara kelompok yang kalah dan yang menang. Mereka berhadap-hadapan melakukan tindakan kekerasan, kalau di tempat lain bisa saja berkelahi, bertengkar. Tapi di Papua, bisa saja menimbulkan korban cukup banyak karena mereka membawa panah dan tombak," lanjutnya.
Djoko menambahkan peristiwa penyerangan itu berdekatan dengan kegiatan pilkada di daerah tersebut. Diduga terdapat kelompok-kelompok yang berkepentingan terhadap calon kepala daerah. Namun untuk memastikannya, perlu penyelidikan lebih lanjut.
"Itu memerlukan bukti yang pas dan tepat," kata Djoko.
Sedangkan untuk kejadian di Tinggi Nambut (Kabupaten Puncak Jaya), pemerintah menduga itu berkaitan dengan penempatan sejumlah pos baru milik TNI di beberapa titik. Djoko menduga ada sejumlah kelompok yang tidak suka dengan kehadiran posko tersebut.
"Kemungkinan kelompok-kelompok ini tidak senang dengan keberadaan pos sehingga mengganggu kenyamanan aktivitas mereka," tuturnya.
Pemerintah berharap gubernur yang baru di Papua segera disahkan. Sehingga nantinya gubernur itu mampu menjembatani komunikasi dan rekonsiliasi di kawasan tersebut.
Penembakan di Kabupaten Puncak Jaya pada Kamis (21/2) menewaskan 1 prajurit TNI yang sedang berjaga di pos. Sedang di Kabupaten Puncak, 7 prajurit tewas. Penyerangan ini juga menewaskan 4 warga sipil.
(sip/nrl)