Jokowi Copot Anas: Alasannya Tidak Mungkin Saya Sampaikan

Hari ke-130 Jokowi

Jokowi Copot Anas: Alasannya Tidak Mungkin Saya Sampaikan

- detikNews
Jumat, 22 Feb 2013 17:54 WIB
Jakarta - Pergeseran Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah menuai kontroversi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengantongi alasan-alasannya tetapi tidak mungkin membeberkan ke publik. Tolong dihargai!

"Karena ini menyangkut hal yang banyak tentang penilaian dari masyarakat entah itu prestasi, yang lain-lainnya. Ya nggak mungkin saya sampaikan, sekali lagi itu hak perogatif gubernur, tolong dihargai," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2013).

Jokowi memilih tetap merahasiakan alasan pencopotan itu, termasuk penilaian kinerja Anas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Loh... loh... loh, saya tidak ngomong itu (kinerja buruk). Itu ada di dalam semuanya dong. Itu nanti namanya keterbukaan total yang saya harus sampaikan. Ya itu kan menyangkut perorangan, kalau saya sih nggak apa-apa," ujar Jokowi.

Menurut dia, penempatan Anas sebagai Kepala Perpustakaan merupakan masalah manajerial.

"Kalau ini kan pustakawan yang di bawahnya kepala dinas, ini kan manajerial, saya nanti jangan-jangan di-anu, Jokowi kok hanya ke utara, ngurusin ekonomi, budaya, jangan-jangan gitu nanti ya enggaklah. Yang paling penting itu hak perogatif. Yang kedua kan juga ada sumpah siap ditempatkan di mana saja, semua pegawai negeri juga ada ketentuan itu, nanti kamu saya pindah nggak mau," ujar ayah 3 anak ini.

Posisi sementara Wali Kota Jaksel diisi oleh pelaksana harian (Plh) yaitu Wakil Wali Kota Syamsuddin Noor. Jokowi belum menentukan pengganti definitif Anas sebagai Wali Kota Jaksel hingga kini.

Sarjana Kehutanan UGM ini mengatakan pengganti Anas masih diproses. "Karena memang harus ke dewan dulu, gitu," kata Jokowi yang mengenakan baju Betawi ini.


(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads