"Karena ini menyangkut hal yang banyak tentang penilaian dari masyarakat entah itu prestasi, yang lain-lainnya. Ya nggak mungkin saya sampaikan, sekali lagi itu hak perogatif gubernur, tolong dihargai," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2013).
Jokowi memilih tetap merahasiakan alasan pencopotan itu, termasuk penilaian kinerja Anas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, penempatan Anas sebagai Kepala Perpustakaan merupakan masalah manajerial.
"Kalau ini kan pustakawan yang di bawahnya kepala dinas, ini kan manajerial, saya nanti jangan-jangan di-anu, Jokowi kok hanya ke utara, ngurusin ekonomi, budaya, jangan-jangan gitu nanti ya enggaklah. Yang paling penting itu hak perogatif. Yang kedua kan juga ada sumpah siap ditempatkan di mana saja, semua pegawai negeri juga ada ketentuan itu, nanti kamu saya pindah nggak mau," ujar ayah 3 anak ini.
Posisi sementara Wali Kota Jaksel diisi oleh pelaksana harian (Plh) yaitu Wakil Wali Kota Syamsuddin Noor. Jokowi belum menentukan pengganti definitif Anas sebagai Wali Kota Jaksel hingga kini.
Sarjana Kehutanan UGM ini mengatakan pengganti Anas masih diproses. "Karena memang harus ke dewan dulu, gitu," kata Jokowi yang mengenakan baju Betawi ini.
(aan/nrl)