Warga RW 1 dan 2 Rawasari Beramal Kompos Lewat Sampah

Warga RW 1 dan 2 Rawasari Beramal Kompos Lewat Sampah

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 16:04 WIB
Sampah di Rawasari (Khafifah/ detikcom)
Jakarta - Sampah biasanya hanya dibuang begitu saja sehingga kerap menimbulkan masalah baru dan kesehatan. Namun bukan begitu yang terjadi di RW 1 dan 2 Rawasari Jakarta Pusat. Di sana sampah adalah komoditi.

"Kami pisahkan sampah organik dan an organik. Yang organik kami campur lagi dengan tanah," ujar Koordinator Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Rawasari, Edi Kusnadi dalam acara Peringatan Hari Sampah Nasional, di TPST Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2013).

TPST tersebut berupa area setengah terbuka dengan atap di atasnya. Luas area ini kurang lebih 500 meter persegi. Di dalamnya tampak sekitar 24 gundukan tanah yang sudah bercampur dengan sampah organik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gundukan sampah organik ini setiap pagi dan sore kami siram dengan air. Sehingga akan lebih cepat membusuk," ujar Edi.

Selain disiram, gundukan berukuran 1,5 x 3 meter ini juga diaduk seminggu sekali. Hasil adukannya dipindah ke gundukan bagian belakang.

"Kami aduk pakai cangkul. Tujuannya agar panasnya merata. Panas di dalamnya ini sampai 70 derajat," jelas Edi.

Proses tersebut, menurut Edi memakan waktu 2 - 2,5 bulan hingga tanah tersebut siap panen. Jika sudah siap panen, tanah ini disaring.

"Tanahnya kami saring pakai alat penyaring. Hasil saringannya ini bisa digunakan untuk media tanam," ungkapnya.

Edi mengatakan, tanah hasil olahannya tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk menanam pohon. Mereka dapat mengambilnya dengan gratis.

"Ada juga yang pernah ambil 20 karung. Setiap karungnya 30 kg," ujar Edi.

Ia juga mengatakan, dalam sebulan pihaknya bisa menghasilkan 800 kg tanah. Sementara itu, sampah anorganik ia jual lagi kepada pemulung.

"Sampah anorganik yang nggak bisa dijual kami taruh di tempat pembuangan sampah indoor untuk diangkut ke Bantar Gebang," ucap Edi.

Sampah-sampah yang ia kelola bersama 10 orang lainnya ini berasal dari warga RW 1 dan RW 2 Rawasari yang terdiri dari 23 RT. "Ada juga warga yang bikin komposter di rumahnya masing-masing," tuturnya.

(kff/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads