Kuasa Hukum Elda: Luthfi Hasan Inisiator Pertemuan di Medan

Kuasa Hukum Elda: Luthfi Hasan Inisiator Pertemuan di Medan

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 12:00 WIB
Jakarta - Eks presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, bersama Mentan Suswono dan pengusaha Elda Devianne Adiningrat serta beberapa orang yang lain pernah melakukan pertemuan di Medan untuk membahas mahalnya harga daging sapi yang dipicu isu peredaran daging tikus dan babi. Kuasa Hukum Elda, John Pieter mengatakan, inisiator dari pertemuan itu adalah Luthfi Hasan.

"Inisiatornya LHI," kata Kuasa Hukum Elda, John Pieter, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Sebelumnya, Menteri pertanian Suswono, membenarkan adanya pertemuan tersebut. "Iya betul itu (ada pertemuan di Medan)," kata Suswono, usai diperiksa KPK, Senin (18/2/2013) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara Luthfi Hasan, Muhammad Assegaf juga pernah mengatakan, pembicaraan soal mahalnya daging sapi itu hanya berisi tukar menukar informasi saja.

"Data yang dimiliki oleh departeman dan data yang dimiliki oleh asosiasi tidak sinkron, maka munculah ide untuk membuat uji publik itu saja. Itu di Medan tanggal 10 sampai 11 Januari 2013. Baru kemarin sebelum ditangkap itu," lanjutnya.

Saat itu menurut Assegaf, Luthfi Hasan Ishaaq menerima laporan soal mahalnya daging sapi yang dipicu oleh isu peredaran daging celeng dan tikus dari Elisabet, sang importir daging. Menurut Asegaf, Luthfi memang prihatin dengan persoalan daging, apalagi menteri terkait yakni menteri pertanian berasal dari PKS.

"Kenapa ustad (Luthfi Hasan) begitu concern, karena beliau itu partai Islam, tapi di masyarakat beredar daging babi maka harga mahal. Jadi terjadilah diskusi dengan uji publik semacam seminar," ucapnya. Namun Assegaf belum berkomentar lebih detil mengenai siapa inisiator pertemuan itu.

(rna/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads