Ini Impian Ahok Bersama Belanda

Ini Impian Ahok Bersama Belanda

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 11:37 WIB
Ini Impian Ahok Bersama Belanda
Jakarta - Sebagai Wagub DKI, wajar jika Basuki Thajaja Purnama (Ahok) memiliki impian untuk mengubah wajah Jakarta menjadi lebih kinclong. Ahok tertarik menggandeng Belanda yang menurut sejarah, paham seluk beluk Jakarta.

Nah, ketika Menlu Belanda Frans CGM Timmermans datang ke Balai Kota, Rabu (20/2/2013) kemarin, Ahok pun banyak bertukar pikiran.

Berikut hal-hal yang dibicarakan Ahok dengan Timmermans seperti dirangkum detikcom, Kamis (21/2/2013):

'New Manhattan' di Teluk Jakarta

Ahok.org
Ahok memiliki impian membangun New Manhattan Amerika Serikat di pesisir Jakarta. Ahok ingin 'menyulap' Jakarta menjadi kota baru.

"Kalau memperbaiki mutu laut pesisir di teluk Jakarta yang sudah terkontaminasi, ya satu-satunya cara itu melalui reklamasi, buat pulau gitu loh. Supaya laut di depannya jadi bagus gitu kan. Saya bilang, kami bukan cuma mau bikin tembok saja. Kami inginnya bikin seperti New Manhattan nih, supaya jadi kota baru," kata Ahok usai bertemu Timmermans di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Ahok juga ingin menyelesaikan seluruh deep tunnel, MRT, dan pengolahan air limbah di Jakarta. Dia ingin membangun teluk Jakarta yang terkontaminasi sekaligus membangun kota baru, namun kota Jakarta tetap aman dari banjir.

"Uangnya kita pakai dari public sharing begitu, kita sampaikan kepada mereka seperti itu," ungkapnya.

Berkaca pada masa pemerintahan Fauzi Bowo (Foke), rencana reklamasi teluk Jakarta sudah pernah dicanangkan.

"Zaman Pak Foke 17 pulau di sisi sini, teluk-teluk besar nih Jawa Barat dengan Banten. Maka kita butuh pusat, kita ingin ini digabung sehingga teluk di sini, pulaunya di sini, kita ingin pulau di sini. Singapura saja nambah daratan, sehingga pulau nanti akan jadi pantai yang bersih," ungkapnya.

Reklamasi teluk Jakarta menurut Ahok bisa memperbaiki ekosistem pantai jika disertai dengan pengelolaan air yang lebih baik.

"Sehingga punya miliaran kubik cadangan air," katanya.

Kota Tua

Ahok.org
Ahok tertarik menggandeng Belanda untuk 'menyulap' Kota Tua. Alasannya, Belanda sangat tahu tentang Kota Tua.

"Yang lebih komitmen lagi, kita ingin semua (data) Kota Tua kita, kan dia punya data mungkin peta arsiteknya dia punya," kata Ahok menyampaikan hasil pertemuan dengan Menlu Belanda Timmermans di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Dengan dibantu Belanda, Ahok yakin Kota Tua bisa bikin lagi seperti waktu pertama dibangun. "Sehingga ada satu Kota Tua bagus untuk meningkatkan ekonomi, itulah yang kita bicarakan sama mereka," ucapnya.

Ahok akan meminta pemerintah pusat untuk menyerahkan pengelolaan Kota Tua ke Pemprov DKI Jakarta. Agar Pemprov DKI bisa mengelola secara lebih baik.

"Kota Tua kita mau kasih surat ke Pak Presiden melalui Pak Gubernur untuk serahkan saja kepada Pemprov DKI daripada Kota Tua keropos gitu. Itu kan berantakan tuh BUMN-BUMN. Karena berantakan gitu, serahkan saja kepada kami," ungkap Ahok.

Bantuan Konsultasi Banjir

Ahok.org
Ahok dan Menlu Belanda Frans Timmermans membicarakan masalah banjir Jakarta. Ahok melansir ide membeli vila-vila di hulu sungai Ciliwung. Namun, Ahok tidak memerlukan bantuan dana dari Belanda. Ahok hanya mau Belanda memberikan bantuan konsultasi saja.

"Kita tidak perlu minta uanglah, kita ini kaya kok DKI itu. Kita ini kaya yang penting penghematan," katanya.

Menurut Ahok, pemprov akan membebankan pembelian vila ke pemohon izin. Orang yang mengurus izin pembangunan apa saja akan diwajibkan menyumbang untuk membeli vila di daerah hulu.

Untuk penanganan banjir sendiri, Ahok menyebutkan pihak Belanda kurang pengalaman dalam menangani saluran air di hilir. Sehingga pembicaraan terbentuk dari wilayah hulu yang banyak villa ke wilayah hilir.

"Penanganan banjir kita bicara utara ke selatan. Prinsipnya itu tadi kan pengalaman dari utara, karena mereka tidak memiliki pengalaman dari selatan," ujar mantan anggota DPR RI ini.
Halaman 2 dari 4
(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads