Korban Pemerkosaan Inses Terancam Trauma Psikologis

Korban Pemerkosaan Inses Terancam Trauma Psikologis

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 10:24 WIB
Jakarta - Para korban pemerkosaan inses, terutama anak-anak, dipastikan mengalami trauma psikologis yang hebat. Apa saja bentuk traumanya?

"Anak-anak yang terpapar pada pengalaman seks pada usia dini diketahui setelah besar melakukan perbuatan serupa," jelas psikolog forensik Reza Indragiri Amriel saat berbincang dengan detikcom, Kamis (21/2/2013).

Selain itu, saat dewasa, anak akan terobsesi pada hal-hal yang berbau seksual. Hal ini karena anak-anak terpapar perilaku seksual pada usia dini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi individu yang timbuh serba nge-seks. Seperti suka baca yang porno-porno, nonton video porno, omong jorok dan terobsesi pada hal-hal yang berbau seksual," jelas dia.

Namun selalu terbuka kemungkinan bahwa anak korban pemerkosaan inses ini sembuh. Lama atau tidaknya pemulihan psikologis ini, tergantung individu masing-masing.

"Perbaikan kondisi psikologis korban cepat atau lambat dan seberapa skalanya sangat individual. Tidak bisa dipukul rata. Juga tergantung pada ketangguhan atau resiliensi masing-masing," jelas Reza.

Sebelumnya diberitakan, pemerkosaan ayah pada anak kandungnya makin kerap setahun terakhir. Arsip detikcom mencatat 7 kasus pemerkosaan inses di dalam negeri. Reza mengatakan data yang sebenarnya tak akan bisa terungkap karena anak rentan dan dalam kekuasan orang tuanya sehingga lebih banyak memilih diam.

(nwk/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads