"Ternyata kepengurusan lebih memilih orang baru, dari faktor ketenaran, kedekatan pada pimpinan. Kader pendiri tidak dibangun sama sekali, kami semua kecewa dengan mekanisme yang dibangun partai ini," ujar anggota Mahkamah Partai NasDem yang juga ketua umum Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem, Effendi Syahputra, dalam konferensi pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2013).
Sejumlah pengurus mulai dari ketua, sekjen, dan pengurus pusat dan daerah BAHU NasDem mengundurkan diri. Jumlahnya ada belasan orang, mereka adalah Effendi Syahputra (ketua umum), Adidharma Wicaksono (sekjen), Norma Andriani (ketua bidang), Herna Sutarna (wasekjen), Afriady Putra Piliang (wasekjen), Muhammad Fajar (ketua divisi), Muhammad Linggar (ketua divisi), Stella Masengi (kepala humas), Nana Sumarna (ketua divisi), Almizan Lubis (ketua divisi), Fahman Lubis (ketua divisi), Chairuni Bachsyaini (ketua divisi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena mundur dari Partai NasDem, mereka pun akan mengembalikan KTA Partai NasDem ke Kantor DPP NasDem. Belasan KTA NasDem akan segera dikembalikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
"Kita belum tahu apa respons Surya Paloh karena baru hari ini kami ajukan. Sewaktu kami tanya mengapa orang-orang baru terpilih, jawaban DPP itu sudah menjadi keputusan Pak Surya Paloh," tegasnya.
Lalu apakah mereka akan merapat ke Hary Tanoe dan masuk Hanura? "Kami tidak menutup kemungkinan itu, tapi untuk saat ini kami membubarkan diri ke dunia masing-masing, dunia advokat," tandasnya.
(van/nrl)