Ahok tidak takut untuk menangkap pihak-pihak atau anak buahnya yang merugikan rakyat.
Berikut orang-orang yang akan dikejar Ahok, seperti dirangkum detikcom, Rabu (20/2/2013):
Kejar Oknum Dokter Nakal
|
"Kalau kelas III Anda masih peras uang rakyat, saya sudah kerjasama sama orang Pajak. Dokter paling takut sama orang Pajak. Kalau kami ditagih terlalu mahal dan rumah sakit tidak bisa buktikan, kami akan kejar Anda, kerjasama PPATK. Jadi tahu persis transaksi Anda. Saya akan tagih pajak Anda. Saya hanya minta Anda bayar. Saya tahu mobil, listrik, rumah yang Anda bayar. Kalau nggak mau kerjasama dengan kami menolong orang miskin, kami akan kejar Anda!" tegas Ahok.
Ahok mengatakan itu saat berbicara tentang Kartu Jakarta Sehat di depan para dokter di RSUP Husada, Jl Raya Mangga Besar, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).
Menurut Ahok, biaya pasien yang menginap di ruang kelas III menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Karena itu, RS dan dokter dilarang mengutip biaya dari pasien kelas III.
"Saya sempat nantang dokter-dokter di RSUD. Saya bilang sederhana saja, rumah sakit tidak perlu bayar, kan bisa hidup karena APBD saya. Kelas III saja anda urus, paksa RS swasta lakukan ini. Di kelas I dan kelas II silahkan cari untung," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, sikap ini dilakukannya agar seluruh rakyat mempunyai jaminan kesehatan yang sejajar dengan negara lain. Maka untuk mewujudkan itu, sebagai Wagub DKI, dia harus memulainya dari Jakarta.
"Kita mulai dari Jakarta. Dengan Jakarta Baru, kita percaya akan ada Indonesia Baru," tuturnya.
Kejar Calo Rusun
|
"Kami baru dengar isu, kami sekarang sedang cek. Kalau ada terindikasi kami lapor polisi," ungkap Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Ahok menyampaikan itu usai menerima bantuan CSR dari Yayasan Bakti Barito. Yayasan tersebut menyumbangkan Rp 1,2 miliar untuk Rusunawa Marunda dalam bentuk perlengkapan alat rumah tangga untuk 200 unit rusun.
Mantan anggota DPR ini geram terhadap oknum yang memanfaatkan rusun untuk bisnis pribadi.
"Untuk tinggal, ada yang pakai sidik jari sepuluh jari dalam perjanjian sewa. Ke seluruh dunia pun kami kejar dia, kecuali kalau dia potong semua jarinya. Orang ngaku rakyat tapi malah kurang ajar!" ujar Ahok.
Kejar Pelaku Kebocoran Pajak
|
"Itu nanti, sekarang sedang kita kejar," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat, Senin (26/11/2012).
Ahok bahkan menyebut, dugaan kebocoran anggaran cukup tinggi. Berapa nilainya Ahok belum berani menyebut, pastinya lebih dari 20 persen.
"Saya rasa lebih kayaknya," jelasnya.
Kejar PNS Pembolos
|
"Ya dicopot," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012).
Menurut Ahok, anggaran pemasangan CCTV tidak mahal.
"Kita kan cuma pasang masing-masing 1 di halaman. Harganya juga tidak mahal. Kalau untuk jaringan internet kan sekarang sudah ada serat optik, untuk Pemda kan sudah ada izin digratiskan. Jadi tidak ada salahnya kita bisa pantau pegawai yang tidak masuk, yang bolos dan sebagainya," papar Ahok.
"Dari kantor saya, saya bisa pantau sendiri. Jadi kalau mereka membantah, kita bisa putar ulang rekaman CCTV-nya," kata Ahok.
Halaman 2 dari 5