"Saya ngak ada tanggapan kalau mengenai masalah survei-survei itu politik jangka pendek saja," kata Ical menanggapi hasil survei capres terkini yang digelar Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang elektabilitasnya baru 8,7 persen.
Hal ini disampaikan Ical usai memberikan keynote speaker di 'Seri Diskusi Partai Golkar Visi 2045: Negara Kesejahteraan' di gedung terapung Perpustakaan UI, Depok, Rabu (20/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya mengenai visi Golkar tahun 2014. Rencana panjang Golkar ke depan yang digagas Ical, termasuk menghidupkan kembali GBHN.
"Kita harapkan pembangunan Indonesia sampai 2045 karena kita ga punya GBHN sekarang pertanyaan kalau kita nggak punya GBHN apakah kita bisa membuat satu rencana pembangunan jangka panjang hingga 100 tahun yang tidak terpengaruh pada perubahan pada pemerintahan," kata Ical.
"Solusinya harus punya GBHN tapi adanya GBHN berarti adanya perubahan UUD. Sebelum adanya perubahan UUD kita bicara dulu visi dan misi Indonesia 2045," ungkap Ical.
LSJ menggelar survei elektabilitas capres. Survei dilakukan pada 9-15 Februari 2013 di 33 provinsi dengan 1.225 sampel, margin eror 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari survei adalah penduduk Indonesia yang memiliki hak pilih, pengumpulan dengan teknik wawancara kuisioner.
Berikut capres paling potensial versi survei LSJ jika Pilpres digelar hari ini:
1. Joko Widodo: 18,1 persen
2. Prabowo Subianto: 10,9 persen
3. Wiranto: 9,8 persen
4. Jusuf Kalla: 8,9 persen
5. Aburizal Bakrie: 8,7 persen
6. Megawati Soekarnoputri: 7,2 persen
7. Mahfud MD: 5,4 persen
8. Dahlan Iskan: 3,6 persen
9. Hatta Rajasa 2,9 persen
10. Surya Paloh 2,5 persen
11. Rhoma Irama 1,7 persen
12. Muhaimin Iskandar 1,1 persen
13. Anas Urbaningrum 0,5 persen
Nama lain: 0,8 persen
Undecide voters: 17,9 persen
(van/try)