Jokowi di Public HearingMRT: Jangan Pakai Istilah Sulit, Saya Aja Nggak Ngerti

Hari ke-128 Jokowi

Jokowi di Public HearingMRT: Jangan Pakai Istilah Sulit, Saya Aja Nggak Ngerti

- detikNews
Rabu, 20 Feb 2013 11:57 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggelar public hearing membahas proyek Mass Rapid Transit (MRT). Tiket MRT menjadi topik hangat yang digodok.

Public hearing MRT diselenggarakan di Gedung Balai Agung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2013) mulai pukul 10.00 WIB.

Acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, Manggas Rudy Siahaan sebagai Kadis PU, dan Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, mempresentasikan seputar proyek MRT mulai dari pembiayaan, peraturan hukum, hingga alternative cost recovery.

"Ada beberapa beban yang harus dikurangi. Kami melakukan telaah finansial. Perlunya kita menvalidasi studi proyeksi penumpang MRT. Kita mendapatkan penumpangnya berapa. Minimum tahun pertama berapa penumpang. Studi lanjutan juga akan dilakukan terkait harga tiket dengan subsidi yang diperlukan. Ini masih bervariasi," papar Tribudi.

Ia juga memaparkan harga tiket dengan subsidi. "Perkiraan kami harganya Rp 8.500 sampai Rp 15.000. Dengan jumlah penumpang 174.000 s/d 261.800," ujar dia.

Jokowi meminta agar tidak digunakan istilah-istilah yang sulit.

"Ini jangan pakai-pakai istilah sulit seperti TOD. Saya aja nggak ngerti, bagaimana masyarakat. Secara pelan tiket dibayar berapa subsidi berapa, jangan pakai istilah yang sulit. Tolong diulang lagi mengenai harga tiket," kata Jokowi sambil membuka-buka berkas di mejanya.

Hingga pukul 11.55 WIB, acara masih berlangsung.


(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads