"Problemnya, kader-kader kesehatan juga tersihir 'magisme' sosok Jokowi, jadi kalau ketemu mungkin lupa laporan, lupa diskusi," tulis Nova dalam keterangannya, Rabu (20/2/2013).
Politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Noriyu ini menyatakan, Kartu Jakarta Sehat (KJS) membuat pasien rumah sakit membludak. Ini lantaran pasien yang tidak miskin bisa mengaku miskin demi mendapat pelayanan kesehatan KJS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan KJS Pemprov DKI dinilai prematur. Seharusnya, KJS dilaksanakan sesudah APBD cair. Dengan demikian, infrastruktur yang mendukung bisa lebih siap.
"Kebijakan diberlakukan setelah ada sosialisasi, kesiapan infrastruktur, seperti sumber daya manusia (SDM), alat kesehatan, sistem rujukan, dan lain-lain. Pak Jokowi harusnya sudah jelas dulu ini semua," kritik Noriyu.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pelayanan kesehatan warga DKI tidak bisa ditunda lagi. KJS, menurut Jokowi, dibutuhkan mayoritas warga DKI.
"Masak, KJS saya undur setahun, padahal masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan itu 70 persen masyarakat. Artinya KJS memang dibutuhkan masyarakat," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa (19/2/2013) kemarin.
(ndr/mad)