KY Nilai Tak Ada yang Janggal di Putusan Bebas Hotasi

KY Nilai Tak Ada yang Janggal di Putusan Bebas Hotasi

- detikNews
Selasa, 19 Feb 2013 20:04 WIB
Gedung Komisi Yudisial (ari saputra/detikcom)
Jakarta - Komisi Yudisial (KY) menilai tidak ada yang janggal dalam putusan bebas mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan. KY menyerukan supaya hakim tidak takut memutus bebas sepanjang benar-benar terbukti tidak melakukan tindak pidana korupsi.

"KY memberikan apresiasi kepada hakim Tipikor yang membebaskan dengan pertimbangan hukum yang jernih. Jadi hakim tak perlu takut membebaskan terdakwa jika memang dakwaan jaksa tak terbukti di persidangan," ucap Wakil Ketua KY, Imam Anshori Saleh kepada wartawan, Selasa (19/2/2013).

Lembaga negara bentukan UUD 1945 ini menilai jalannya sidang Hotasi berjalan fair. Tidak tercium aroma tak sedap dibalik vonis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini ada persepsi yang salah, hakim takut membebaskan terdakwa karena khawatir diperiksa KY. Itu tidak benar, apapun putusannya KY tak akan persoalkan dan menghormati putusan tersebut," tegas Imam.

"Baru kalau ada indikasi pelanggaran etika yang dilakukan hakim akan didalami oleh KY," sambung Imam.

Beda dengan KY, LSM ICW malah berpikir sebaliknya. ICW malah mengaku kaget dengan keputusan tersebut.

"Pertama kita sempat kaget, karena ini merupakan vonis bebas pertama di Pengadilan Tipikor pusat. Namun, ICW akan mempelajari detail putusan tersebut, seperti hal-hal yang berkaitan dengan semua aspek terhadap putusan itu," ujar aktivis (ICW) Donal Fariz.

Akan tetapi, ICW sendiri juga akan berusaha menelusuri kelemahan dari putusan tersebut. Walaupun Donal tidak menjelaskan secara rinci maksud dari kelemahan tersebut.

"Selain itu kita juga akan mencari kelemahan dari putusan ini, seperti apakah ada kelemahan yang berasal dari jaksa, maupun hakim," ujarnya.

(asp/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads