"Udah sering kabur si anaknya, terus disusulin sama kakeknya," kata Yani di rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (19/2/2013).
Menurut Yani, korban biasanya kabur ke rumah saudaranya atau ke rumah temannya. Namun Yani tidak tahu alasan korban sering pergi dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban juga pernah bercerita kepada pacarnya jika korban diperkosa oleh ayahnya sendiri. Hal ini diketahui Yani dari pacar si korban yang baru bercerita kepadanya sesaat setelah penangkapan ayah korban.
"Pacarnya sudah tahu kalau dia diperkosa bapaknya. Dulu sempat didesak juga si bapaknya tapi enggak ngaku, akhirnya ngaku juga," ucap Yani.
Diberitakan sebelumnya, pelaku Dedi (45) yang tidak lain ayah kandung korban mengaku mulai berbuat keji saat anak gadisnya berusia 14 tahun. Perbuatan ini dilakukan berkali-kali hingga anaknya berusia 19 tahun.
Perbuatan bejat itu terungkap setelah korban melaporkan perbuatannya itu ke kakeknya. Kemudian bersama kakeknya, korban melapor ke ke Unit Perlindungan Prempuan Anak (PPA) Mapolres Jakarta Timur.
Saat diperiksa polisi, Dedi mengaku mulai tertarik dengan anaknya sendiri saat berumur 14 tahun. Dalam sebulan biasanya Dedi menyetubuhi anaknya sebanyak 4 kali. "Saya nafsu karena kalau tidur dia selalu pakai celana pendek," kata Dedi di Polres Jakarta Timur, siang tadi.
Dedi biasanya mengancam agar putrinya tak mengadukan perbuatannya kepada sang ibu. "Saya banyak mengancam jangan ngomong sama ibu, kalau ngomong saya rusak keluarga ini," katanya.
Dedi terakhir kali memperkosa dengan putrinya pada Januari lalu. Hubungan itu dilakukan saat istrinya sedang tidur.
Dedi yang sejak 2009 tidak bekerja ini mengaku menyesal dengan perbuatannya. Dia mengaku tidak mengetahui kalau akibat perbuatannya ini putrinya hamil.
(slm/rmd)