Jokowi akan Mencopot Jabatan Orang-orang Ini

Jokowi akan Mencopot Jabatan Orang-orang Ini

- detikNews
Selasa, 19 Feb 2013 12:03 WIB
Jokowi akan Mencopot Jabatan Orang-orang Ini
(dok detikFoto-ilustrasi)
Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo berupaya keras untuk menyelesaikan masalah ibu kota. Berulang kali pria Solo ini mengatakan bahwa dirinya membutuhkan orang-orang yang bisa bekerja sesuai dengan ritme kerjanya.

Tak hanya itu, beberapa kali Jokowi dengan tegas mengancam akan mencopot oknum-oknum pejabat yang terbukti melanggar aturan. Belum lama ini, Jokowi merotasi 20 pejabat eselon II pada Kamis (14/2) lalu. Tak berhenti sampai di situ, Jokowi mengatakan akan masih ada perombakan selanjutnya.

Ini dia mereka yang akan dicopot jabatannya oleh Jokowi jika tak bekerja dengan baik:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aparat Satpol PP yang Hobi Bak... Buk

(dok detikFoto-ilustrasi)
Jokowi tidak segan-segan mencopot aparat Satpol PP nakal yang masih melakukan kekerasan. Ia berharap Satpol PP ikut memberikan solusi bagi permasalahan warga Ibukota.

"Ya tidak ada (Satpol PP yang melakukan kekerasan) kan sudah saya pesen tadi. Kalau masih ada ya mereka pasti ngerti sanksinya apa, dicopot," kata Jokowi usai apel pagi bersama ribuan personel Satpol PP di Monas, Jakarta, Kamis 1 November 2012 yang lalu.

Jokowi lagi-lagi meminta Satpol PP agar bersikap persuasif. Satpol PP juga diminta pergi ke suatu tempat untuk melihat masalah warga.

"Jadi harus persuasif tetapi tegas. Kalau nggak nanti akan menjadi Satpol PP yang lembek. Tugas Satpol PP kan ketenteraman dan ketertiban dan yang paling penting adalah memberikan solusi," ujar dia.

Oknum Pemda yang Persulit Warga Pindah ke Rusun Marunda

(dok detikFoto-ilustrasi)
Jokowi menemukan fakta bahwa ada sejumlah oknum Pemda yang disinyalir bermain mempersulit warga untuk 'bertransmigrasi lokal' ke rusun di kampung Si Pitung itu. Pria Solo ini memerintahkan oknum-oknum tersebut untuk dicopot.

Menurut Ahok, oknum-oknum Pemda itu segera ditertibkan. "Kita mungkin akan ganti. Hari ini, Pak Gubernur sudah perintahkan untuk dicopot," ujar Ahok.

Ahok menyatakan itu usai menerima para finalis Putri Indonesia di kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 28 Januari 2013 lalu.

"(Oknum) Dari Pemda kita," tuturnya.

Ahok mengatakan si oknum nakal itu mempersulit warga dengan dalih rusun tidak memiliki fasilitas lengkap.

"Katanya tidak ada air, tidak ada listrik ya warga kan kecewa. Minimal ada air, ada listrik. Soal isi kan bertahap yang mau duluan sebatas yang kita dapat. Kita sudah dapati 200 unit yang diisi full furnished," kata dia.

Kepala Sekolah yang Tak Layani Pemegang Kartu Pintar Jakarta

(dok detikFoto-ilustrasi)
Jokowi telah meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada 1 Desember 2012 yang lalu. Jokowi berjanji akan memantau penggunaan kartu tersebut selama tiga bulan setelah peluncuran.

"Ya nanti dilihat tiga bulan, kalau sudah diluncurkan ada controlling dan koreksi seperti apa, baru nanti diperbaiki," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan hal ini dalam inspeksi mendadak di kantor Kecamatan Setiabudi, Jalan Setiabudi III, Jakarta Selatan pada 30 November 2012 lalu. Jokowi meyakini masyarakat jika tidak mendapat pelayanan terbaik dengan menggunakan kartu tersebut maka kepala sekolah akan dicopot.

"Sudah saya sampaikan kalau rumah sakit tidak melayani copot direkturnya. Kalau sekolahan juga sama copot kepala sekolahnya, gampang toh," kata Jokowi.

Pejabat yang Tak Buat Perubahan dalam Waktu 6 Bulan

(dok detikFoto-ilustrasi)
Jokowi belum lama ini melakukan perombakan besar-besaran di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sebagai langkah penyegaran. Pejabat baru itu memiliki beban berat dan harus siap dicopot bila tidak membuat perubahan dalam tempo 6 bulan.

"Ya ini kan refresh, penyegaran. Juga kita melihat kebutuhan-kebutuhan lapangan, saya kira biasa-biasa saja," ujar Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).

"Ya kan saya sudah panggil bolak-balik, dan saya sampaikan, totalitas kerja, turun ke lapangan, turun ke bawah, ada ukuran-ukuran, kerja yang jelas ada target-target yang jelas. Saya juga sampaikan, kalau 6 bulan nggak ada perubahan, ya maaf, siap saya ganti, siap Pak. Kan enak kalau seperti itu," lanjutnya.
Halaman 2 dari 5
(sip/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads