Sekitar pukul 10.00 WIB para buruh melakukan aksi di depan pintu masuk gedung RRI dan memaksa agar RRI menyiarkan secara langsung tuntutan mereka, padahal saat itu RRI sedang menyiarkan secara langsung dialog interaktif dengan Kementerian ESDM hingga pukul 11.00 WIB.
Koordinator aksi Ahmad Zainudin mengatakan pihaknya bersikeras agar tuntutannya disiarkan secara langsung agar masyarakat tahu praktik pemberangusan serikat buruh atau union busting sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan sejumlah perusahaan yang dinilainya melakukan praktik union busting. "Wakil ketua serikat di sana sudah mengabdi sekitar 15 tahunan dan sudah sering dipindah untuk kebutuhan perusahaan. Dia kemudian mengalami kecelakaan dan cacat di bagian kaki. Dia dan beberapa pengurus serikat di rumahkan kemudian ditempatkan lagi dibagian angkat junjung. Padahal kondisi kakinya tidak memungkinkan," paparnya.
Ia menambahkan saat ini wakil ketua serikat itu sudah di-PHK dan memperjuangkan haknya dalam sidang untuk ketiga kalinya di kantor Disnakertrans Semarang. "Di-PHK karena alasan absen buruk yang jadi pertimbangan. Padahal ada surat dokter," ujar Ahmad.
Dalam siarannya nanti, buruh menuntut Disnakertrans agar memberantas union busting, keterbukaan penanganan kasus serta laporan pengawasan, buruh agar dilibatkan dalam penyusunan kebijakan ketenaga kerjaan, perbaikan dewan pengupahan
Sementara itu keinginan buruh untuk siaran langsung tidak dikabulkan oleh pihak RRI. Meski demikian, Ida Wulandari selaku Kasi Pengembangan Berita mengatakan buruh diberi kesempatan untuk recording dan hasilnya akan disiarkan pada pukul 13.30 WIB nanti.
"Tidak bisa disiarkan secara langsung. Sekarang ini direkam dan akan disiarkan jam 13.30 nanti," pungkas Ida.
Rencananya usai melakukan rekaman, buruh akan melanjutkan aksi dengan melakukan long march menuju kantor Disnakertrans Kota Semarang. "Kami akan kawal teman kami yang sedang menjalani sidang," tutup Ahmad.
(alg/nrl)