Soal Bayi Dera, Menkes: Bukan Ditolak, Tapi Memang Full

Soal Bayi Dera, Menkes: Bukan Ditolak, Tapi Memang Full

- detikNews
Senin, 18 Feb 2013 19:56 WIB
Jakarta - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, angkat suara mengenai bayi Dera Nur Anggraini yang meninggal dunia. Nafsiah menegaskan, tidak ada rumah sakit yang melakukan penolakan untuk perawatan. Yang terjadi memang kondisi rumah sakit saat itu sedang penuh.

Ditemui di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (18/2/2013), Nafsiah menjelaskan kondisi Dera memang terbilang cukup kritis.

"Pertama anak ini memang prematur, beratnya hanya 1 kg. Kalau anak berat 1 kg memang survivalnya kecil sekali. Dia juga punya kelainan di pernapasan, sehingga dia membutuhkan bantuan alat pernapasan," kata Nafsiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nafsiah, Dera tidak dibawa oleh keluarga saat mengecek ke berbagai rumah sakit. Dari laporan yang ia terima, seluruh rumah sakit yang memiliki ICU untuk bayi memang sedang full. "Semua full," tegasnya.

Nafsiah menegaskan jika ICCU Neonatal di Jakarta masih terlalu sedikit. Nah kondisi inilah yang membuat Dera meninggal dunia.

"Bukan karena ruangannya, tapi alatnya. Ini anak prematur beratnya hanya 1 kg, normal 3 kg, paru-paru belum berkembang untuk bernafas. Memang alatnya kurang. Alatnya harus dilengkapi pelan-pelan, tidak bisa sekaligus," tandasnya.

Dera meninggal dunia pada Sabtu (16/2) pukul 18.00 WIB. Dera merupakan putri pasangan Eliyas dan Lisa (20), warga Jalan Jati Padang Baru, RT 14/6, Pasar Minggu, Jaksel.

Dera lahir kembar dengan Dara melalui operasi cesar. Dara, kembaran Dera masih dirawat di RS Tarakan. Keduanya lahir pada Senin (11/2) dini hari di sebuah klinik. Tapi karena kondisi Dera sakit, pihak RS merujuk agar Dera dibawa ke RS yang memiliki peralatan lengkap.

Eliyas kemudian bergegas mendatangi sejumlah rumah sakit besar baik milik pemerintah ataupun swasta di Jakarta. Sedikitnya ada 8 rumah sakit besar yang didatangi Eliyas, tapi semuanya tidak dapat merawat Dera dengan alasan ruang ICU sudah penuh.


(mok/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads