Kembaran Bayi Dera di Inkubator RS Tarakan Membaik

Kembaran Bayi Dera di Inkubator RS Tarakan Membaik

- detikNews
Senin, 18 Feb 2013 16:02 WIB
Dara (Foto: Nur Khafifah/detikcom)
Jakarta - Dara Nur Anggraini, kembaran bayi mendiang Dera, masih dirawat di inkubator Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Kondisi bayi Dara membaik dan dokter sedang berusaha menaikkan berat badannya.

Seperti dijelaskan Kabid Pelayanan RS Tarakan Dr Theryoto, pihaknya menerima rujukan bayi Dara pada 18 Februari 2013 pukul 00.00 dari RS swasta. Saat itu, bayi baru berusia 7 hari dengan berat badan 1.450 gram.

"Kondisi bayi saat ini tidak sudah ada perbaikan. Masalahnya hanya di berat badan. Kalau dari sisi medis, akibat permasalahan tersebut adalah pengembangan organ yang kurang baik. Hingga perlu ada penguatan dari organ. Saat ini kondisinya sudah lumayan dirawat dengan sistem inkubator, plus monitor tanpa ventilator," kata dr Theryoto ketika ditemui di kantornya, Jalan Kiai Caringin, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi bayi Dara, imbuhnya, saat ini stabil. Dokter mempertahankan suhu seperti dalam kandungan ibu. Namun selama berat badannya belum naik, bayi Dara tak diizinkan untuk pulang.

"Kalau ada kenaikan berat badan, itu boleh dibawa keluar. Intinya memberikan nutrisi yang sesuai, karena dengan berat segitu, harus tetap dikembangkan," jelas dia.

Penanganan bayi Dara, tambah Theryoto, sudah dipantau oleh semua dokter dari berbagai keahlian. Dia berharap kondisi pasien dapat lebih baik dengan obat-obatan yang diberikan.

"Saat ini tergantung kondisi pasien, bisa nggak menerima obat yang kami berikan. Kalau bisa, harapan hidupnya akan sangat baik. Ketika datang dia sempat diberikan oksigen tambahan tapi saat ini sudah dilepas," tuturnya.

Masalah administrasi, pihaknya tak mempermasalahkan karena pasien ini masuk program Kartu Jakarta Sehat (KJS). RS Tarakan menegaskan siap menangani semua pasien yang darurat.

"Kalau ada kasus emergency, silakan datang kemari, kami akan menangani. Antar rujukan juga bisa.
Dia hanya perlu menunjukkan KJS atau dengan KTP Jakarta. Boleh dibilang 80 persen pasien kami adalah pasien KJS," tandas dia.

Dara merupakan kembaran Dera. Bayi Dera telah meninggal dunia setelah ayahnya pontang-panting mencari RS yang bersedia merawat anaknya. Setelah 8 kali ditolak RS dengan alasan kamar penuh, Dera yang lahir prematur, meninggal dunia.

Gubernur Jokowi menyatakan, dia tengah mengecek RS pada hari itu dan kondisi riil di lapangan menunjukkan kamar memang sedang penuh. RS rata-rata mengalami lonjakan pasien hingga 70% setelah penerapan KJS.

(nwk/nk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads