Sempat Minta Anas Mundur, Didi: Itu Catatan Sejarah PD Demokratis

Sempat Minta Anas Mundur, Didi: Itu Catatan Sejarah PD Demokratis

- detikNews
Senin, 18 Feb 2013 12:12 WIB
Jakarta - Meski seluruh rangkaian rapimnasberlangsung tenang, namun sempat digoncang isu penggantian Ketum DPP PD. Lima orang Ketua DPP PD yang mencuatkan wacana tersebut, kini menyatakan dukungan sesuai arahan dari Majelis Tinggi PD.

"Ada pandangan demikian biar jadi catatan sejarah bahwa adanya perbedaan pandangan, tapi tujuannya sama mencintai partai ini," kata Ketua DPP PD, Didi Irawadi Syamsuddin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/2/2013).

Anggota Komisi III DPR ini adalah salah seorang dari lima Ketua DPP PD yang bersama Ulil Abshar Abdalla meminta Anas Urbaningrum mundur. Didi menjelaskan permintaan pergantian nahkoda Partai demokrat yang sempat mereka lontarkan bukan tanpa alasan. Namun menurutnya dinamika itu yang mendewaskan Partai Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa partai ini demokratis, ada dinamika yang telah disatukan dalam visi yang sama karena majelis tinggi telah sepenuhnya mengembalikan ini kembali pada pakta integritas. Itu justru memperkaya dan mendewasakan Partai Demokrat. Tentu jadi catatan sejarah bahwa Paratai Demokrat sebagai partai yang demokratis," terangnya," ucapnya.

Sebagai tindaklanjut dari Rapimnas, Didi menuturkan seluruh elemen partai siap menjalankan 8 butir penyelamatan partai dan Pakta Integritas yang dimulai oleh ketua majelis tinggi. Perlu kerja keras dan kebersamaan seluruh kader PD untuk mensukseskannya.

"Saya pikir dengan rapimnas dan juga apa yang disampaikan pak SBY. Semua sudah dalam satu sikap yang sama, semua kembali pada 8 butir yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Itu yang bisa selamatkan partai," imbuhnya.

"Kami juga mendukung sepenuhnya Ketua Majelis Tinggi SBY memimpin dan mengambil alih PD sebagaimana keputusan majelis tinggi," tandasnya.
(bal/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads