Kisah Eliyas yang Bayinya Meninggal karena Ditolak Rumah Sakit di Jakarta

Kisah Eliyas yang Bayinya Meninggal karena Ditolak Rumah Sakit di Jakarta

- detikNews
Senin, 18 Feb 2013 10:20 WIB
Jakarta - Eliyas Setya Nugroho (20) hanya bisa pasrah. Putrinya, Dera Nur Anggraini, yang lahir prematur meninggal dunia karena ditolak rumah sakit besar di Jakarta. Sedikitnya ada 8 rumah sakit besar yang menutup pintu bagi perawatan Dera dengan alasan: penuh!

Dera meninggal dunia pada Sabtu (16/2) pukul 18.00 WIB. Dera merupakan putri pasangan Eliyas dan Lisa (20), warga Jl Jati Padang Baru, RT 14/6, Pasar Minggu, Jaksel. Dera lahir kembar dengan operasi cesar. Kembaran Dera yang bernama Dara masih dirawat di RS Tarakan. Keduanya lahir pada Senin (11/2) dini hari di sebuah klinik.

"Setelah lahir, saya diberitahu dokter bahwa Dera sakit. Nggak bisa minum ASI, jadi hanya bisa sampai tenggorokan," jelas Eliya sedih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun bergegas menyambangi rumah sakit besar di Jakarta. Dia mulai dari sebuah rumah sakit pemerintah di kawasan Jakarta Selatan. "Tapi dibilangnya penuh," imbuh pedagang kaki lima yang berjualan sandal dan kaos kaki ini.

Masih di hari Senin (11/2) sekitar pukul 04.00 WIB, dia bergerak ke kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Tetap sama saja, rumah sakit pemerintah yang kedua yang dia datangi ini juga menolak.

"Dibilangnya penuh, diminta mencari rumah sakit lain," imbuhnya.

Eliyas tak bisa berbuat banyak. Nyawa putrinya harus segera ditolong. Dia tak ingin ribut dengan petugas rumah sakit. "Saya takut diusir satpam," terangnya.

Kemudian Eliyas ditemani ayahnya, Hermansyah, bergerak ke rumah sakit besar di kawasan Grogol, Jakarta Barat. "Tetap sama jawabannya penuh," kisahnya.

Akhirnya, dia terus menyisir seluruh rumah sakit besar di Jakarta. Rumah sakit pemerintah tak ada yang mau, dia lari ke rumah sakit swasta. Tapi selama 5 hari tak ada yang bisa merawat putri pertamanya itu. Hingga akhirnya Dera pada Sabtu (16/2) dinyatakan dokter di klinik tempatnya dilahirkan, dinyatakan meninggal.

"Saya hanya bisa menangis," ujar Eliyas berduka.

(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads