Sempat Minta Anas Mundur, Didi Irawadi: Hari Ini Kita Dukung Majelis Tinggi

Sempat Minta Anas Mundur, Didi Irawadi: Hari Ini Kita Dukung Majelis Tinggi

- detikNews
Minggu, 17 Feb 2013 15:39 WIB
Didi Irawadi
Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi bersama beberapa golongan muda Partai Demokrat sempat meminta Anas mundur dari jabatannya sebagai ketua umum partai. Namun, Didi hari ini menegaskan mendukung langkah majelis tinggi.

"Kita mendukung majelis tinggi. Ini dinamika saja aspirasi beberapa kawan-kawan. Hari ini kompak mendukung langkah majelis tinggi benar-benar kita dukung," kata Didi Irawadi Syamsuddin.

Hal itu disampaikan usai mendengar pengarahan ketua Majelis Tinggi PD bersama DPP, DPD dan DPC di Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu (17/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, apa yang sebelumnya terjadi dengan meminta Anas untuk mundur dari posisi ketua umum hanya dinamika partai. Toh menurutnya, ia tetap kembali patuh pada langkah majelis tinggi.

"Oya kita semua dukung, bahwa ada dinamika, ini partai demokratis itu wajar. Tapi hari ini kita semua bersama-sama sebagai sahabat ini yang kita jaga. Kita dukung sepenuhnya langkah majelis tinggi," ucap putra Menkum Amir Syamsuddin.

"Pokoknya mendukung 8 butir dan pakta integritas," tegas anggota Komisi III DPR ini.

Pada Jumat (15/2), golongan muda PD yang terdiri dari Rachlan Nashidik, Didi Irawadi Syamsuddin, Husni Thamrin, dan Ulil Abshar Abdalla menggelar konferensi pers di Restoran Gado-gado Boplo di Jl Gereja Theresia, Menteng. Mereka, yang diwakili Ulil, meminta SBY menunjuk ketua umum PD yang baru.

"Partai Demokrat tidak boleh tersandera oleh status hukum ketua umum. Tidak penting apakah ketum terlibat kasus Hambalang atau tidak, tapi alangkah baiknya segera memunculkan nakhoda baru di Partai Demokrat," kata Ulil.

(bal/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads