"Tidak ada kemungkinan melintasi Indonesia, tidak ada sama sekali implikasi ke Indonesia," kata Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Lapan, Thomas Djamaludin, pada detikcom, Jumat (15/2/2013).
Menurut Thomas, jalur lintasan meteor di Rusia berasal dari timur ke arah barat, sehingga jauh dari Indonesia. Sementara untuk asteroid 2012 DA14 memiliki jalur dari selatan ke utara, melintas di atas Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh, Thomas menambahkan, meteor berukuran kecil masih mampu memberikan dampak destruktif yang cukup besar seperti di Rusia. Hal ini dikarenakan kecepatan meteor memasuki Bumi dan gaya gravitasi Bumi menghasilkan tekanan yang menimbulkan ledakan dengan sebutan sonicboom.
"Yang di Rusia itu dampak gelombang kejutnya, tapi tidak ada efek radiasi atau sejenisnya. Asteroid juga pada umumnya terdiri dari batuan, materialnya mirip dengan batuan di Bumi," ujar Thomas.
Seperti yang diketahui, hujan meteor terjadi di sejumlah wilayah di Rusia pada Jumat (15/2) pagi. Tumbukan meteor ini dengan permukaan bumi menimbulkan dentuman yang memecahkan kaca-kaca bangunan dan kendaraan. Hampir seribu warga dilaporkan terluka akibat pecahan tersebut.
(vid/trq)