"Ada tujuh saksi yang dimintai keterangan," kata Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran, Jaksel, Jumat (15/2/2013).
Dari keterangan saksi yang telah diperiksa kepolisian, terdapat kesamaan pelaku pelempar molotov ke beberapa gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kepolisian juga berupaya mengungkap pelaku dengan memeriksa seluruh CCTV yang ada di lokasi kejadian. "Semua CCTV yang ada sedang diupayakan untuk didapatkan," ujarnya.
Kepolisian menyayangkan insiden tersebut. Menurut Boy, aksi tersebut berpotensi memprovokasi masyarakat untuk bertindak yang dapat melanggar hukum.
"Mabes Polri sangat menyayangkan peristiwa ini dilakukan orang tidak bertanggungjawab. Ini berpotensi memprovokasi masyarakat. Kami mengimbau untuk menghentikan tindakan yang bertentangan dengan nilai hukum yang ada," imbau Boy.
Boy menambahkan, Polda Sulselbar telah menempatkan personel dari Polda dan Polres wilayah yang menjaga gereja-gereja di Makassar. Langkah ini dilakukan guna menjaga peristiwa serupa terulang kembali.
"Ada petugas kepolisian khusus yang monitoring, agar peritiwa terjadi ini ada perkembangannya terus menerus untuk diungkap," papar Boy.
Terkait dengan kelompok teroris yang diungkap sebelumnya, kepolisian belum menemukan adanya indikasi keterlibatan kelompok teror yang terungkap.
"Ini belum dipastikan, jadi kalau dari modus dan cara mereka melakukan teror, memang ada perbedaan. Jadi, kita belum katakan ini berkaitan dengan kelompok beberapa waktu lalu diungkap di Enrekang. Belum lihat ada benang merah," jelas Boy.
"Tapi jelas, bagian yang dilakukan itu adalah perbuatan teror, tapi kelompoknya belum dipastikan ada kesamaan," imbuhnya.
(ahy/fdn)