4 Fakta tentang Ibas

4 Fakta tentang Ibas

- detikNews
Jumat, 15 Feb 2013 12:51 WIB
 4 Fakta tentang Ibas
Jakarta - Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mulai mencuat kala mengikuti jejak ayahnya masuk ke politik. Pada Pemilu 2009, perolehan suara Ibas dari Daerah Pemilihan VII Jawa Timur yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi lalu tertinggi se-Indonesia yakni 327.097 suara.

Anak bungsu Presiden SBY ini menjadi anggota Komisi I DPR, sekaligus Sekjen PD. Namun tiba-tiba ayah 1 anak menyentak publik dengan mundur dari Senayan.

Berikut 4 fakta tentang pria 32 tahun ini seperti dirangkum detikcom, Jumat (15/2/2013):

Mundur dari Senayan

Siang bolong itu membuat publik terhenyak. Ibas tiba-tiba mengundurkan diri dari DPR. Ibas mengaku akan fokus dalam agenda penyelamatan partai dan anaknya yang sedang sakit.

"Saya mundur dari anggota DPR, saya akan konsentrasi sebagai Sekjen Partai Demokrat," kata Ibas dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Dalam pengunduran diri itu, Ibas didampingi Ketua FPD DPR Nurhayati Alie Assegaf. Karena ingin fokus memulihkan citra PD, Ibas pun tidak ingin tugasnya di PD amburadul.

"Jika saya masih menjadi anggota DPR, tugas saya tidak akan berjalan dengan baik," katanya.

Bersama SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi PD, Ibas akan menyelamatkan partai. Juga konsolidasi nasional memulihkan suara PD di Pemilu 2014.

"Sebagai Sekjen partai tentu saya bertanggung jawab, membantu ketua majelis tinggi partai dan ketum dalam penataan dan konsolidasi yang menjadi prioritas," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ibas pun meminta maaf kepada konstituennya di Dapil VII Jawa Timur.

"Saya mohon maaf kepada pemilih saya di Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek," ucap Ibas.

Presiden SBY menyebutkan pengunduran diri anaknya atas inisiatif sendiri.

"Saudara-saudara, tadi malam memang Ibas konsul dengan saya dan keluarga sampai larut. Saya, Bu Ani, Agus, dan Ibas. Dan kami dengan jernih, tenang serta rasional, membahas apa yang dihadapi oleh keluarga saya. Dan salah satu yang secara bulat tepat untuk dilakukan adalah pengunduran diri Ibas dari DPR. Dan ini inisiatif dari Ibas sendiri," kata SBY di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Absen Khusus

Sebelum mundur dari Senayan, Ibas melakukan aksi yang sangat heboh. Ibas menandatangani presensi rapat paripurna dengan dibawakan oleh petugas Setjen DPR dan Paspampres di hadapannya pada Selasa (12/2/2013) lalu.

Anggota DPR yang lain menandatangani presensi di meja depan ruang sidang. Sementara Ibas menandatangani presensi di balik pintu samping ruang sidang setelah dibawakan khusus oleh petugas Setjen DPR dan Paspampres.

Setelah tanda tangan, bukannya ikut rapat, Ibas bersama pengawalnya lalu meninggalkan ruang sidang. Ibas keluar melalui pintu darurat yang ada di samping ruang sidang paripurna. Sebelumnya dia juga datang melalui pintu yang
sama. Cara Ibas datang dan pergi dari DPR memang berbeda dengan anggota lainnya, dia tak menaiki eskalator, namun menggunakan pintu darurat.

"Nanti aja ya Mas," kata Ibas ketika akan ditanya soal penandatanganan presensi sambil berlalu menuju pintu darurat.

Saat pengunduran dirinya dari Senayan, Ibas menjelaskan tindakan heboh yang dilakukannya.

"Apa yang terjadi pada tanggal 12 Februari 2012 yang lalu, saya menandatangani daftar hadir finger identification. Saya benar-benar menandatangani daftar hadir dan sekaligus melakukan finger identification," jelas Ibas di ruang Fraksi Demokrat di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Ibas menjelaskan, sama sekali dia tidak ada niatan untuk tidak mengikuti sidang. Saat itu, ketika tiba di ruang paripurna, rapat belum juga dimulai.

"Berhubung belum dimulai saya naik, berhubungan dengan adanya tugas yang penting, menyangkut kesiapan dan persiapan untuk prarapimnas atau tiga hari mendatang, sebagai sekjen saya harus menyiapkan pekerjaan karena paripurna, saya tidak bisa mengikuti sidang," jelasnya.

SBY dalam jumpa persnya di kantornya juga menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa absensi Ibas bila dinilai tak berkenan di mata masyarakat.

"Sekaligus meminta maaf atas insiden absensi. Saya ulangi, atas insiden absensi beberapa hari yang lalu dalam rangkaian sidang paripurna yang dilaksanakan di DPR RI," terang SBY di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

'Cerai' dengan Anas

Sejak penyelamatan partai diambil alih SBY, Anas Urbaningrum sudah tidak terlihat lagi bersama Ibas. Padahal sebelumnya sejoli itu terlihat kerap bersama-sama.

Saat Anas bersama pengurus DPP menandatangani pakta integritas Majelis Tinggi PD untuk menyelamatkan partai, Ibas tidak terlihat.

"Sudah tanda tangan, masa tanda tangan lagi," kata Anas saat ditanya perihal ketidakhadiran Ibas di kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).

Ibas menandatangani pakta integritas pada Minggu (10/2) lalu bersama Ketua Majelis Tinggi PD, SBY, dan jajaran DPD PD. Sementara Anas tidak tanda tangan pakta integritas pada tanggal tersebut dikarenakan sakit.

Apakah Ibas memang dipersiapkan untuk menggantikan Anas? Kita lihat saja nanti.

Istri dan Anak

Meski awalnya menutup-nutupi, namun kisah percintaan Ibas dengan anak Ketua Umum PAN dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa, melebur di pernikahan. Ibas dan Aliya akhirnya menikah di Istana Cipanas pada 24 November 2011 lalu.

Pernikahan dilakukan tepat di hari ulang tahun Ibas ke-31. Koin emas 100 gram diberikan Ibas sebagai mas kawin untuk Aliya. Adat Palembang menghiasi acara akad nikah Ibas dan Aliya.

Bertindak sebagai saksi akad nikah mereka yakni mantan Ketua MPR Amien Rais dan Wapres Boediono. Acara akad nikah dihadiri lebih dari 1.000 undangan yakni pejabat negara, pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, dan lainnya. Di acara ini, Ibas dan Aliya mengenakan adat Jawa, sesuai asal Ibas.

Untuk acara resepsi pernikahan dilakukan di Jakarta Convention Center, pada Sabtu (26/11/2011). Sejoli itu menyebar 3.600 undangan untuk pesta pernikahan mereka. Di kartu undangan tertulis, seluruh tamu tidak boleh membawa hadiah apapun saat datang ke acara resepsi di Jakarta Convention Center. Sedangkan pada akad nikah, tamu yang datang akan sangat terbatas.

Setelah menikah, Ibas dan Aliya dianugerahi putra pertama pada Senin (24/12/2012) dini hari. Bayi mungil itu diberi nama Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Airlangga lahir dengan berat 3,35 kg dan panjang 50 cm di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, dengan kelahiran normal.

Namun pada bulan Januari 2013, saat berumur dua pekan, Airlangga sempat dirawat di RSCM karena mengalami masalah pencernaan. Akibat penyakitnya itu Airlangga sering memuntahkan susu yang dia minum dan buang air besar terganggu.

Kamis (14/2/2014), saat mengumumkan mundur sebagai anggota DPR, Ibas menyatakan anaknya itu akan dioperasi di RSCM pada 15 Februari.

"Anak saya sedang dirawat di RSCM, besok harus operasi akibat gangguan pencernaan. Sekali saya meminta maaf, tugas saya sebagai anggota DPR RI terganggu," ujar sarjana dari Singapura dan Australia ini.


Halaman 2 dari 5
(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads