"ACT akan memberangkatkan tim ketiganya besok ke Amman, Yordania," ujar Presiden ACT, Ahyudin dalam jumpa pers dan pelepasan relawan medis Indonesia ke Suriah di kantor ACT, Gedung 165 Jalan TB Simatupang Kav 1, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2013).
ACT sebelumnya mengirimkan tim pada Januari 2013 lalu untuk melakukan survei. "Pesawat besok (Sabtu) akan terbang ke Amman, Yordania dipimpin Pak Doddy, untuk kontrak selama sepekan sampai satu bulan, ini relawan ya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Doddy, Direktur Global Humanity response (GHR) ACT menjelaskan keadaan pengungsi Suriah di Yordania tepatnya di Mafraq dan Ar-Ramtha, yang memerlukan relawan medis. ACT akan memberangkatkan tim Tim bertajuk Sympathy of Solidarity (SOS) Syria ini terdiri dari enam orang orang tenaga medis.
"Kali ini kami berangkatkan enam orang, ketua tim, seorang asisten program assesment dan empat relawan medis," kata Doddy.
Doddy memaparkan saat ini sekitar 3.000 pengungsi perhari datang ke perbatasan Suriah-Jordania.
"Pengungsi yang amat banyak, tak kurang dari satu juta orang di Jordania hidup di tenda darurat. Suhu di Matraq dan Ar-Ratham saat ini sekitar 5 derajat. Pengungsi terbanyak adalah perempuan dan anak-anak," imbuhnya.
(sip/fdn)