Agung Laksono: Peringatan SBY untuk Lapindo Tak Berunsur Politik

Agung Laksono: Peringatan SBY untuk Lapindo Tak Berunsur Politik

- detikNews
Kamis, 14 Feb 2013 17:40 WIB
Jakarta - Secara tiba-tiba Presiden SBY mengingatkan kepada PT Lapindo Brantas untuk membayar utangnya kepada korban lumpur Sidorajo sebesar Rp 800 miliar. Menko Kesra Agung Laksono menyatakan peringatan dari SBY tidak memiliki nuansa politis.

"Tidak ada karena memang ini sesuai pembicaraan antara Kementerian Pekerjaan Umum," ujar Agung Laksono usai Rapat Kabinet di Komplek Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (14/2/2013).

Agung mengatakan PT Lapindo memastikan untuk membayar utang tersebut. Tetapi, dirinya tidak tahu kapan utang tersebut akan dilunasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bukan berarti tidak dibayar sama sekali. Kita tunggu, sudah ada yang dimulai dibayar dari ratusan miliar, telah terbayar sebagian. Tinggal sisanya mudah-mudahan Lapindo bisa selesaikan," ungkapnya.

Agung juga tidak menampik jika PT Lapindo sedang mengalami kesulitan finansial. Meski demikian, Agung tetap yakin jika PT Lapindo akan melunaskan kewajibannya.

"Sudah lebih dari Rp 3 triliun yang sudah dibayar, sisanya sebagian sudah dibayar. Kalau kesulitan saya kira semuanya sedang menghadapinya," jelas Agung.

Sebelumnya, Presiden SBY mendapat laporan Lapindo belum memenuhi kewajibannya sebesar Rp 800 miliar kepada korban lumpur Sidoarjo. SBY pun meminta Lapindo menepati janjinya.

"Saya juga dapat laporan, belum memenuhi rasa kewajibannya Rp 800 miliar belum diselesaikan. Sampaikan ke Lapindo. Kalau janji ditepati, kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia akhirat. Sampaikan!" kata SBY saat memberikan sambutan sebelum memimpin rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).


(rvk/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads