Paus Mundur, Penggantinya Diharapkan Berjiwa Muda & Lebih Fleksibel

Paus Mundur, Penggantinya Diharapkan Berjiwa Muda & Lebih Fleksibel

- detikNews
Kamis, 14 Feb 2013 15:01 WIB
Paus Benediktus XVI (AFP)
Vatikan City - Berbagai macam kriteria pengganti Paus Benediktus XVI terus mencuat di masyarakat dunia, terutama kalangan penganut Katolik. Mulai dari Paus yang keturunan kulit hitam, kemudian paus yang berjiwa muda, hingga seorang paus baru yang lebih inovatif.

Banyak yang menginginkan adanya perubahan cukup radikal pada posisi tertinggi dalam tubuh Gereja Katolik Roma itu. Bahkan beberapa menilai, momen pengunduran diri Paus Benediktus XVI yang berusia 85 tahun ini, bisa menjadi tolok ukur usia bagi Paus yang baru.

"Saya menginginkan sosok yang berjiwa lebih muda dan memiliki semangat muda sehingga lebih fleksibel," ujar Ieva Tamosaityte (25) yang merupakan seorang musisi asal Lithuania yang mengikuti misa terakhir Paus Benediktus XVII di Vatikan pada Rabu, 13 Februari kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap agar Paus yang berikutnya merupakan keturunan kulit hitam, karena itu akan benar-benar mengubah sudut pandang orang-orang," tutur Dorina (22) yang berasal dari Swiss dan tengah berlibur ke Roma, Italia seperti dilansir AFP, Kamis (14/2/2013).

Sepanjang 2.000 tahun sejarah gereja Katolik Roma, nyaris semua Paus memegang jabatannya hingga akhir hayat. Dalam kasus Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri saat masih hidup dan mengejutkan banyak pihak ini, pihak gereja harus segera memilih penggantinya.

Sejumlah kalangan menyoroti pendirian keras Paus yang tidak berubah, seperti menentang pernikahan yang dilakukan pastur dan pernikahan sejenis. Mereka menginginkan agar Paus yang baru bisa lebih selaras dengan perkembangan zaman.

"Saya pikir Paus yang baru harus menjadi seorang inovator atas sejumlah persoalan di dunia modern. Saya rasa, gereja harus lebih terbuka pada pemikiran bahwa pastur harus selamanya melajang dan tentang keberadaan pastur wanita," ucap Mimmo, seorang pensiunan yang sengaja datang ke Vatikan setelah mendengar berita pengunduran diri Paus Benediktus XVI.

Pernyataan lebih berani diungkapkan oleh seorang mahasiswa asal Jerman, Bart Vanhatten yang tengah kuliah di Roma. "Saya sama sekali tidak menyukainya (Paus Benediktus XVI), saya berharap lebih padanya, terutama soal isu homoseksual. Saya harap, Paus yang berikutnya bisa lebih progresif," ucap pemuda berusia 20 tahun ini.

Namun demikian, masih ada masyarakat yang sama sekali tidak menginginkan adanya perubahan. Mereka menginginkan agar Gereja Katolik Roma tetap seperti sebelumnya. "Saya menginginkan sosok yang mampu mempertahankan sisi konservatif, stabil tapi tetap adil dan seimbang. Itu yang kita butuhkan dalam masa-masa sulit seperti sekarang," ucap Italia Sala yang juga hadir dalam misa terakhir Paus Benediktus XVI.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads