Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Jakarta Procurement Monitoring (JPM) Ivan Parapat. Sebab, salah satu dari tiga peserta lelang merupakan perusahaan yang hingga saat ini ikut melalukan pengelolaan sampah di Kota Solo, kota yang pernah dipimpin oleh Jokowi.
"Jadi kami melihat di sini ada kedekatan dan hubungan emosional antara Gubernur DKI Jokowi dengan Liliek Setiawan selaku direktur PT Phoenix Pembangunan Indonesia atau PT Selaras Daya Utama yang telah melakukan kerjasama saat Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo," ujar Ivan di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gubernur harus hati-hati dan terbuka. Jangan sampai nanti timbul persepsi yang memihak kepada salah satu perusahaan peserta lelang," katanya.
Ivan mengatakan, saat ini ada tiga perusahaan yang berminat menjadi operator pengolahan sampah tersebut, yakni PT Phoenix Pembangunan Indonesia (PPI) Joint Operation dengan Keppel Seghers Singapore, PT Wira Gulfindo Sarana yang JO dengan PT Ramky dari India, dan PT Jakarta Green Iniciative (GI) yang JO bersama Hitachi dari Jepang.
Setiap perusahaan diharuskan memberikan pemaparan rencana pembangunan ITF. Sejauh ini dua perusahaan sudah memberikan paparannya, namun satu perusahaan lagi yaitu PT GI JO Hitachi belum memberikan paparannya karena belum menyertakan syarat kecukupan modal.
Syarat tersebut berupa fatwa yang menyatakan secara jelas mengenai lalu lintas keuangan masing-masing peserta lelang. Meskipun sudah memenuhi kecukupan modal sebesar 30 persen dari biaya investasi, tapi perlu diketahui bagaimana aliran dananya.
"Aliran dana ini penting untuk diketahui agar bisa dipastikan apakah kecukupan modal tersebut memang milik perusahaan bersangkutan, bukan sekedar dana titipan atau pinjaman," kata Ivan.
Untuk diketahui, ITF Sunter diperkirakan bisa mengolah sampah hingga 1.500 ton per hari. Fasilitas ini akan dibangun di atas lokasi Stasiun Pengolahan Antara Sunter. Teknologi tinggi incinerator dipilih Pemprov DKI dengan pertimbangan hanya menyisakan residu (abu) sekitar 10 persen dari total sampah yang diolah, selain itu Incinerator juga mampu menghasilkan listrik yang tinggi (14 MW per 1.000 ton sampah), dan telah teruji di banyak kota-kota besar Eropa dan Asia.
(jor/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini