"Secara pribadi, Pak Mahfud sangat pantas. Siapa lagi pejabat yang punya rekam jejak bersih dan berintegritas?" tukas Sarundajang kepada detikcom di Manado, Rabu (13/2/2013).
Memang, Mahfud MD menilai tawaran menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) hanyalah guyonan, tapi semuanya dikembalikan ke mekanisme Majelis Partai, dimana kewenangan menggantikan Anas Urbaningrum ada di tangan SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau figur yang bersih, jadi sangat pas untuk memperbaiki citra partai yang sedang terpuruk," tambah Sarundajang lagi.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengklarifikasi pernyataannya soal tawaran menjadi Ketum PD menggantikan Anas Urbaningrum. Mahfud menjelaskan pernyataan dia soal tawaran itu hanya guyonan.
"Saya bilang bahwa saya hanya membaca itu di koran dan saya tak mau ikut-ikutan membuat kisruh di internal Demokrat. Oleh sebab itu saya tak akan menanggapi itu kerena tawaran itu tak pernah ada yang resmi," jelas Mahfud, Selasa (12/2/2013) kemarin.
Soal tawaran menjadi Ketum PD itu memang sempat ramai diberitakan media di Sulut. Mahfud kebetulan hadir di acara Hari Pers Nasional di Manado. Menjadi ramai karena sahabat Mahfud, Sarundajang yang mengusulkannya.
"Berita itu jadi candaan. Mereka mengatakan maju, maju Pak. Maka saya bilang, apa saya punya potongan jadi Ketua Partai Demokrat, saya tak mau membuat kisruh urusan internal Partai Demokrat. Tak ada pembicaraan tentang itu sehingga saya tak perlu menanggapi gurauan," tuturnya.
Selain Mahfud, sosok yang dianggap cocok menjadi Ketum Demokrat adalah KSAD Jenderal Pramono Edhie. Sejauh ini belum ada konfirmasi pihak yang disebut itu.
(try/ndr)