Pembunuhan Sadis Ibu & Anak di Garut, TNI Minta Maaf ke Keluarga Korban

Pembunuhan Sadis Ibu & Anak di Garut, TNI Minta Maaf ke Keluarga Korban

- detikNews
Rabu, 13 Feb 2013 16:49 WIB
Foto: mansur hidayat/detikcom
Garut - Anggota TNI Prada MAI (23) membunuh secara sadis dua perempuan ibu dan anak, Onah (39) dan Shinta Mustika (19). TNI secara kelembagaan meminta maaf ke keluarga korban. Mereka memastikan proses hukum akan tetap jalan.

Permohonan maaf disampaikan Kepala Staf Divisi I Kostrad TNI, Brigadir Jendral (Brigjen) TNI Asrobudi di rumah korban di Kampung Saroja, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Garut, Jawa Barat, Rabu (13/2/2013). Pertemuan juga dihadiri Komandan Kodim 0611, Komandan Detasemen Polisi Militer III/2, Komandan Yonif 303/SSM dan Kapolres Garut dan jajaran Muspika Bayongbong serta suami Onah, Juju Dadan (44).

Brigjen Asrobudi menyampaikan permohonan maaf dan menyerahkan santunan bagi keluarga korban. Ia menyatakan proses hukum untuk Prada MAI yang ditangani Detasemen Polisi Militer III/2 Garut akan tetap berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami datang ke sini untuk bersilaturahmi dan menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban, Pak Juju Dadan, yang telah kehilangan istri dan anak," ujar Brigjen Asrobudi.

"Proses hukum akan tetap berjalan," imbuhnya.

Suami Onah, Juju belum bisa memberikan pernyataan karena masih shock. Melalui tokoh masyarakat, KH A Sirodjulmunir, keluarga korban memaafkan perbuatan pelaku. Namun keluarga meminta pelaku diganjar sesuai hukum yang berlaku.

Sementara paman Shinta, Baba (34) menyatakan meski telah memaafkan pelaku, keluarga berharap Prada MAI dihukum mati. Bagaimanapun ia telah menghilangkan dua nyawa. "Jadi kami minta pelaku dihukum mati," ujarnya singkat.

Senin (11/2/2013) sekitar pukul 15.30 WIB, warga Kampung Panagan Karikil, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan geger setelah menemukan Onah dan Shinta bersimbah darah. Onah tewas di lokasi kejadian dengan 12 luka tusukan, sedangkan Shinta yang hamil 8 bulan (sebelumnya ditulis Onah yang hamil) menderita 18 luka tusukan. Shinta meninggal saat dibawa ke Puskesmas Cikajang. Diduga pelaku kesal karena diminta bertanggung jawab atas kehamilan Shinta.

(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads