Akbar Tandjung: Jokowi Memang Tokoh Populer

Akbar Tandjung: Jokowi Memang Tokoh Populer

- detikNews
Rabu, 13 Feb 2013 14:19 WIB
Joko Widodo
Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung tak memungkiri Jokowi adalah salah satu capres populer saat ini. Namun Akbar tak yakin Jokowi akan maju Pilpres 2014. Kenapa?

"Ya Jokowi memang dari sisi popularitasnya, tinggi," kata Akbar merespons tingginya elektabilitas Jokowi yang melampaui Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, bahkan Aburizal Bakrie.

Hal ini disampaikan Akbar kepada wartawan di sela-sela Temu Insan Pers, Dialog: "Peran Pers dalam Dinamika Politik Nasional Menjelang 2014", di gedung Graha Insan Cita, Jalan Prof Lafran Pane, Depok, Rabu (13/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Akbar, untuk nyapres seorang tokoh tidak hanya membutuhkan popularitas. Harus ada kendaraan partai yang bagi Jokowi saat ini cukup sulit diperoleh karena dia bukan petinggi parpol.

"Tapi selain popularitas kita masih butuh hal yang lain lagi," kata Akbar.

Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini melakukan survei pada tanggal 3 Januari-18 Januari 2013. Wawancara dilakukan secara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia secara acak.

Hasilnya, di antara 13 tokoh yang disurvei, Jokowi adalah capres paling potensial diikuti Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Rhoma Irama. Berikut 13 besar capres paling potensial, berdasarkan survei PDB:

1. Joko Widodo 21,2 persen
2. Prabowo Subianto 18,4 persen
3. Megawati Soekarnoputri 13,0 persen
4. Rhoma Irama 10,4 persen
5. Aburizal Bakrie 9,3 persen
6. Jusuf Kalla 7,8 persen
7. Wiranto 3,5 persen
8. Mahfud MD 2,8 persen
9. Dahlan Iskan 2,0 persen
10. Surya Paloh 1,3 persen
11. Hatta Rajasa 1,2 persen
12. Chairul Tanjung 0,4 persen
13. Djoko Suyanto 0,3 persen

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads