"Pada indikator kapabilitas, mahasiswa memberikan nilai tertinggi kepada mantan Danjen Kopassus dan mantan Panglima Kostrad, Prabowo Subianto. Pencapaian di bidang akademik dan militer, penanganan permasalahan bangsa, kemampuan diplomasi dan negosiasi merupakan aspek penilaian dalam variabel ini," kata Sekretaris Lembaga Survei Kabangsospol Indonesia Nayawan Persada.
Hal itu disampaikan dalam penyampaian hasil survei soal tokoh militer yang layak menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2014 di Kantor LKBN Antara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada indikator integritas, para mahasiswa menempatkan mantan Panglima ABRI di masa orde baru, Jenderal TNI Purn. Wiranto pada posisi paling atas. Inidikator ini mencakup pelaksanaan kode etik, moral, penanganan konflik kepentingan, pengambilan keputusan, jiwa nasionalisme," jelasnya.
Kemudian indikator kepemimpinan (leadership) dan rekam jejak, mantan Pangdam Jaya dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso berada di urutan teratas pilihan responden. Indikator leadership tercermin dalam kemampuan memimpin, visi dan misi kebangsaan, memelihara keberagaman, pertanggungjawaban publik.
"Sedangkan track record terdiri dari kesan pemberitaan media, keberhasilan sebagai pejabat militer dan publik serta keterlibatan dalam lembaga sosial masyarakat," terang Nayawan.
Terakhir, pada indikator penegakan hukum. Mantan Panglima TNI yang sekarang menjabat sebagai Menkopolhukam, Djoko Suyanto mendapatkan tempat teratas. "Hal ini diidikasikan oleh bebas dari kasus korupsi, kasus kriminal, pelanggaran HAM, permasalahan dalam keluarga dan mengakhiri masa jabatan dengan baik," ucapnya.
Hasil rekapitulasi persepsi responden mahasiswa dari 5 indikator posisi teratas tokoh militer yang dianggap layak jadi capres adalah Sutiyoso (80.2 persen), Djoko (76.5 persen), Wiranto (73.8 persen), Endriartono (67.1 persen), Prabowo (65.8 persen), Agum (61.4 persen), Pramono (56.3 persen), Saurip (55.5 persen), Slamet (52.4 persen), dan Kivlan (45.1 persen).
(bal/ahy)