Ketua Harian LAM Riau, Al Azhar kepada detikcom, Selasa (12/2/2013) menyebutkan, pihaknya tidak mengetahui pasti identitas ke empat pemuda itu. LAM menuding mereka sebagai pengacau, karena mengganggu pertemuan LAM dengan gubernur.
"Ini pertemuan intern, urusan kelembagaan adat," kata Al Azhar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi tamu yang datang, sama sekali kami tidak berprasangka buruk. Siapa datang kami persilakan. Tapi ternyata ada pengacau yang datang tanpa kami sadari," kata Al Azhar.
Tidak ada yang menduga ke-4 orang itu bakal mengacau. Sebab, saat Gubernur Riau, berpidato, tiba-tiba mereka berteriak Allahu Akbar dan membentangkan spanduk yang bertuliskan, "Bumi Lancang Kuning, Bukan Bumi Koruptor".
"Mereka pengacau dan tidak menghormati lembaga adat," tegas Al azhar.
Setelah membentangkan spanduk, ke-4 orang itu diserahkan ke Polsek Limapuluh Kota. Namun belakangan, mereka diserahkan ke Polresta Pekanbaru. "Peristiwa ini sangat memalukan kami dan penginaan terhadap LAM Riau," tutup Al Azhar.
(cha/try)