Dari total populasi penganut Katolik di dunia yang mencapai 1,2 miliar orang, sekitar 15 persen tinggal di benua Afrika. Jumlah tersebut bahkan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pengikut Gereja Katolik memang berkembang pesat di wilayah negara-negara berkembang, terutama di kawasan Afrika dan Asia Tenggara.
Mencuat nama Peter Turkson dari Ghana dan John Onaiyekan dari Nigeria yang disebut-sebut sebagai calon Paus yang baru. Ada juga nama Francis Arinze dari Nigeria yang disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Paus Benediktus XVI, namun kini dia berusia 80 tahun. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (12/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang Paus dari Afrika akan mampu memberikan vitalitas bagi Gereja Katolik di lingkungan kulit hitam. Hal ini menjadi bukti adanya karakter universal dalam suatu kepercayaan," imbuhnya.
Sementara itu, warga Afrika penganut Katolik sendiri memiliki pendapat beragam soal pengganti Paus Benediktus XVI. Mereka tidak membantah jika mereka sangat mendukung terpilihnya paus dari wilayah Afrika. Namun, mereka lebih mengutamakan agar paus yang baru benar-benar memiliki kualifikasi yang baik, tidak peduli dari mana dia berasal.
"Saya pikir, yang paling penting saat ini adalah orang yang tepat dengan visi yang sesuai untuk saat ini," tutur tokoh Katolik ternama di Nigeria, Pat Utomi yang juga pernah menjadi capres Nigeria.
Selain dari kawasan Afrika, spekulasi soal pengganti Paus Benediktus XVI juga berkembang dari negara-negara Amerika Latin atau Asia.
Pada Senin (11/2) kemarin, Paus Benediktus XVI mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri pada 28 Februari mendatang. Alasan pengunduran diri pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu adalah karena dia merasa tak lagi punya kekuatan untuk memenuhi tugas-tugasnya, mengingat usianya yang sudah sangat lanjut. Paus Benediktus telah berumur 85 tahun.
(nvc/ita)