Serangan semacam ini merupakan yang terbaru dari maraknya serangan terhadap warga asing di negara tersebut. Serangan ini terjadi di wilayah Potiskum, hanya berselang 2 hari setelah sekelompok pria bersenjata melakukan penembakan ke klinik polio setempat dan menewaskan 10 orang.
Kendati demikian, aparat setempat menyatakan dua insiden tersebut sangat berbeda dan tidak terkait satu sama lain. Kepala Kepolisian Yobe, Sanusi Rufa'i, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (11/2/2013), enggan menanggapi spekulasi yang beredar bahwa kelompok militan Boko Haram yang memang aktif di wilayah Potiskum, berada di balik serangan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban berkewarganegaraan Korea dan bukan China seperti disebutkan sebelumnya. Mereka adalah dokter dari Korea Selatan," ujar Rufa'i.
Beberapa tetangga korban yang tinggal di apartemen yang sama menuturkan, ketiga dokter tersebut bekerja pada Kementerian Kesehatan dan sudah tinggal di wilayah tersebut selama 1 tahun terakhir.
Menanggapi insiden ini, Kementerian Luar Negeri Korsel mengaku masih melakukan pengecekan. Mereka menyatakan, hanya ada sedikit warga Korsel yang tinggal di kota Potiskum. Namun pemeriksaan terhadap identitas ketiga korban masih terus dilakukan.
Aksi kekerasan semacam ini sering dikaitkan dengan militan Boko Haram, yang memang dalam beberapa aksi terakhirnya, sering menargetkan para warga asing. Sejak tahun 2009 lalu, militan Boko Haram disebut-sebut telah melakukan aksi kekerasan yang menewaskan 3.000 orang di wilayah Nigeria dan sekitarnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini